Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Kerajinan Perak "Aspal" Beredar di Gianyar, Pengusaha Mengeluh

Pengusaha perak di Gianyar mengeluhkan beredarnya kerajinan berbahan campuran, tetapi memasang stempel yang menyatakan perak asli.
Perajin perak di Gianyar Bali/Youtube
Perajin perak di Gianyar Bali/Youtube

Bisnis.com, DENPASAR - Pengusaha perak di Gianyar mengeluhkan beredarnya kerajinan berbahan campuran, tetapi memasang stempel yang menyatakan perak asli.

‎Ketua Asosiasi Perak Bali Gianyar Nyoman Tupadana mengungkapkan pihaknya mengharapkan dinas terkait untuk bekerja sama mengatasi permasalahan ini, karena meresahkan perajin perak asli.

"Pada dasarnya tidak masalah bagi kami kalau ada yang menjual bahan alpaka, hanya saja jangan menempelkan kode 925 yang artinya asli perak," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (1/5/2016).

Menurutnya, saat ini banyak beredar di pasaran produk berbahan campuran perak, tembaga dan seng atau disebut alpaka yang bentuknya mirip, tetapi harganya jauh di bawah harga produk perak asli. Apalagi, bentuk serta tampilannya mirip perak asli karena ada proses penyepuhan, konsumen sering tidak paham.

Dikhawatirkan ‎peredaran menggunakan kode stempel nasional tersebut akan merusak citra perak produksi Bali di mata konsumen. Tanpa adanya pemahaman yang baik di konsumen, niscaya produk yang distempel kode 925 diklaim perak asli.

Pelaku usaha mengharapkan kondisi ini segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait agar konsumen tidak dirugikan. Selain itu, ke depannya kualitas produk perak asal Bali dapat tetap dijaga sehingga tren penurunan permintaan dapat diantisipasi.

"Khawatirnya kalau orang mengira produk tersebut dari Bali, dampaknya bisa panjang bagi ekspor produk perak. Khususnya kami perajin perak di Celuk bisa dirugikan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper