Bisnis.com, BEKASI--Pemerintah Kabupaten Bekasi mengharapkan proses tender, pengerjaan konstruksi hingga pengoperasian megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa I di Muara Tawar, Bekasi dapat lebih cepat.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemilik megaproyek bakal menggelar tender PLTGU Jawa I pada Juni tahun ini. Adapun, waktu pembangunan diprediksi menghabiskan waktu 3-4 tahun, sehingga target dimulainya pengoperasian PLTGU Jawa I di Muara Tawar diproyeksi pada 2019.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengharapkan, proses tender dan pembangunan infrastruktur akan cepat diselesaikan, sehingga waktu pengoperasian dapat dilakukan lebih cepat dari target semula.
Muhammad Said, Kepala Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Bekasi mengatakan, keinginan itu didasari dari kebutuhan listrik di Kabupaten Bekasi yang sejauh ini cukup tinggi, terutama bagi industri yang berada di kawasan industri Kabupaten Bekasi.
"Kami apresiasi rencana itu, karena akan support kebutuhan listrik bagi industri di Bekasi. Dan boleh jadi, mereka juga akan support kebutuhan listrik di luar Bekasi," katanya, Kamis (28/04/2016).
Pada proyek tersebut, peran Pemkab Bekasi nyaris kecil karena proses perizinan berada langsung di bawah Kementerian ESDM. Diharapkan, dengan demikian koordinasi dan singkronisasi peraturan pada proses perizinan dapat berjalan lebih cepat.
"Setelah dicek di bagian perizinan, seluruh perizinan itu berada di pusat. Tidak akan banyak ikut andil perizinan."
Proyek PLTGU Jawa I Muara Tawar diprediksi akan menghabiskan dana investasi mencapai US$2 miliar. Kapasitas PLTGU Jawa I itu diproyeksikan mencapai 2 x 800 megawatt (MW).
PLTGU Jawa I juga merupakan salah satu bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah.
Adapun, kebutuhan gas diperkirakan mencapai 250 juta kaki kubik per hari akan didapatkan dari kilang Tangguh.
