Bisnis.com, JAKARTA-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menghentikan pasokan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik tenaga gas uap Muara Tawar, Bekasi, karena telah mendapatkan tambahan gas dari pipa South Sumatra West Java (SSWJ).
Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, mengatakan dengan tambahan gas dari mekanisme pertukaran (swap) itu memenuhi seluruh kebutuhan gas PLTGU Muara Tawar yang mencapai 210 billion british thermal unit per day (BBtud).
Terpenuhinya seluruh kebutuhan gas pembangkit itu perseroan mampu menghemat US$360.000 per hari.
“Gas untuk PLTGU Muara Tawar didapat dari swap dengan pelanggan industri. Semua pasokan gas dari SSWJ akan masuk ke pembangkit, sedangkan pelanggan industri PGN akan mendapat gas alam cair dari PT Nusantara Regas,” katanya di Jakarta, Rabu (2/10).
Suryadi menuturkan PLN membeli harga gas dari pipa SSWJ dengan harga yang sama dengan gas alam cair dari floating storage and regasification unit (FSRU) milik Nusantara Regas.
Artinya, 30 BBtud tambahan pasokan gas itu memiliki harga US$15,66 per MMBtu, masih lebih rendah dibandingkan dengan harga BBM yang mencapai US$27,55 setara per MMBtu.
Dengan selisih harga BBM dengan gas itu, PLN dapat menghemat US$11,89 per MMBtu, atau setara US$360.000 per hari.
“Kalau dihitung Oktober-Desember tahun ini, maka penghematannya bisa mencapai US$32 juta,” jelasnya.
Selama ini, PLTGU Muara Tawar hanya mendapat 165 BBtud gas dari SSWJ, sedangkan kekurangan pasokannya selama ini digantikan oleh BBM sebanyak 37.000 kiloliter. (ra)