Bisnis.com, Jakarta- Firmanzah, Ekonom Universitas Paramadina mencermati kegiatan ekonomi pada kuartal I/2016 relatif membaik dibandingkan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari penyerapan anggaran pemerintah dan kegiatan investasi infrastruktur yang lelangnya sudah dilakukan menjelang akhir tahun lalu.
Namun, beberapa indikator masih menunjukkan pelemahan walaupun sedikit lebih baik dibanding kuartal I/2016. Dia menyebutkan belanja ritel belum memperlihatkan tendensi yang positif.
"Tapi sudah ada upaya untuk mendorong konsumsi masyarakat. Ada juga penurunan BI Rate, suku bunga kredit juga turun. Ini efeknya akan terasa di kuartal dua," ucapnya, Selasa (11/4/2016).
Kuartal II/2016 akan makin terasa peningkatan kegiatan usaha karena menjelang puasa dan Idul Fitri terjadi kenaikan permintaan domestik yang tinggi.
Permintaan itu bakal terjadi pada sektor tekstil dan turunannya, barang-barang konsumsi (consumer goods), komunikasi, logistik, transportasi, dan otomotif. Namun, secara siklus mesti diperhatikan sebab setelah momen Idul Fitri bakal ada penurunan permintaan.
"Realisasi belanja pemerintah mengkompensasi penurunan permintaan masyarakat setelah Lebaran," katanya.
Bank Indonesia melaporkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencerminkan arah positif pada kuartal I/2016 dilihat dari peningkatan beberapa sektor kegiatan usaha.
Dalam survei yang dilakukan pada 2.900 responden di 40 kota dari 33 provinsi itu juga menunjukkan adanya geliat peningkatan di sektor konstruksi.
Pertumbuhan itu didorong pula oleh kegiatan investasi pemerintah pada infrastruktur dibanding kuartal I/2015 dan kuartal IV/2015. Namun, sektor pertambangan masih menurun.