Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian optimistis belanja pemerintah yang tahun ini terealisasi lebih cepat bisa mendorong industri manufaktur tumbuh lebih pesat.
“Waktu 2015, belanja modal pemerintah baru mulai bergulir Juni—Juli. Tahun ini kan mulai Januari sudah bergulir, maka itu pergerakan ekonomi di daerah bergerak,” kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin di Kementerian Perindustrian, Selasa (12/4/2016).
Peningkatan aktivitas ekonomi di daerah, menurutnya, mendorong pertumbuhan permintaan atas produk industri seperti industri makanan dan minuman. Belanja pemerintah juga membantu industri pengolahan penyedia material konstruksi, termasuk semen.
“Yang paling banyak bergerak kan belanja pemerintah di sektor infrastruktur. Industri pendukungnya misalnya semen, pokoknya yang terkait infrastruktur,” kata Saleh.
Produk domestik bruto industri manufaktur tumbuh 5,04% pada 2015. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan Kemenperin sebesar 5,5%, namun lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 4,79%.
Kemenperin menargetkan industri manufaktur tumbuh 5,7% pada 2016 dan memproyeksikan kenaikan kontribusi industri non-migas terhadap PDB naik dari 18,2% pada 2015 menjadi 18,5% pada 2016.