Bisnis.com, PADANG - Pemerintah masih menunggu kepastian investor yang bakal menggarap ruas tol Padang-Bukittinggi, Sumatra Barat, untuk melengkapi tol Trans-Sumatra yang menghubungkan kota-kota besar di pulau tersebut.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan masih menunggu investor yang siap ambil bagian untuk membangun proyek dengan nilai investasi di kisaran Rp8 triliun itu.
“Jasa Marga sudah menyatakan tertarik, tapi kami masih tunggu kepastian. Sebelumnya, Hutama Karya ditunjuk pemerintah tapi batal,” ujarnya, Kamis (7/4/2016).
Dia mengatakan pemerintah setempat menjamin kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor tersebut. Termasuk keterlibatan pemerintah dengan pembebasan lahan dan keterlibatan lainnya.
Tol Padang-Bukittinggi sepanjang 80 km direncanakan dibangun lebih dulu untuk dihubungkan ke Kota Pekanbaru, Riau melalui jaringan tol Trans Sumatra yang memanjang dari Aceh hingga Lampung.
Sebelumnya, PT Hutama Karya ditunjuk pemerintah untuk mengerjakan ruas tersebut bersama sejumlah ruas lainnya di Pulau Sumatra, namun batal.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan pembangunan tol Trans Sumatra ruas Padang–Bukittinggi terbilang mahal, karena volume kendaraan yang bakal melewati jalan tol tersebut juga lebih rendah dibandingkan tol-tol di Jawa.
Selain itu tentu saja kontur tanah di daerah itu yang berbukit, sehingga untuk menghubungkan ruas jalan diperlukan pembangunan terowongan atau jembatan besar.
Putra mengatakan saat ini pembebasan lahan untuk ruas Padang–Bukittinggi baru memiliki lebar 30 meter, sementara pemerintah meminta lebar ruas keseluruhan berkisar 120 meter yang akan dimanfaatkan untuk jalur kereta, transmisi listrik dan pemanfaatan lainnya.