Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asippindo Harapkan Hadirnya Perusahaan Penjaminan Ulang

Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia mengharapkan perusahaan penjaminan ulang dapat segera didirikan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia mengharapkan perusahaan penjaminan ulang dapat segera didirikan.

Diding S. Anwar, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), mengatakan internal industri penjaminan masih terus menggondong mengenai pembentukan perusahaan penjaminan ulang ini. Dia mengatakan keberadaan perusahaan ini dapat memperluas perlindungan bagi usaha mikro kecil menengah yang kesulitan akses terhadap lembaga keuangan.

"Secara asosiasi kami tengah membicarakan, juga dengan Kementerian Koordinator Perekonomian serta lembaga lainnya," kata Diding di Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Dia menjelaskan saat ini kapasitas perusahaan penjaminan masih di bawah kebutuhan. Sebagai gambaran dengan menggabung seluruh perusahaan penjaminan maka kredit yang dapat ditanggung belum mencapai Rp200 triliun.

Jumlah ini sangat kecil dibandingkan kebutuhan akan pembiayaan. Dia mengatakan untuk kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang dibangun pemerintah saja diperkirakan membutuhkan pembiayaan lebih dari Rp5.500 triliun. Belum lagi kebutuhan untuk penjaminan usaha mikro kecil dan menengah yang menjadi tujuan utama perusahaan penjaminan.

"Untuk itu kami mengajak perbankan, perusahaan pembiayaan, modal ventura dan semua pembiayaan non bank lainnya untuk bersama-sama bersinergi," kata dia.

Diding yang juga direktur utama Perum Jaminan Kredit Idonesia (Jamkrindo), ini mengatakan untuk perusahaan yang dia pimpin pihaknya menargetkan dapat menjamin kredit Rp115 triliun. Dari jumlah ini Rp50 triliun ditujukan untuk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sedangkan sisanya akan menjamin aneka rupa kredit lainnya.

Krisnaraga Syarfuan, Dewan Pengawas Asippindo sebelumnyamenuturkan saat ini praktek industri penjaminan yang berkembang di beberapa negara selalu melibatkan negara sebagai penjamin ulang. Krisna mengatakan kehadiran negara sebagai bagian dari penguatan kepercayaan dari pemberi kredit seperti perbankan ataupun multifinance.

Dia mengatakan kepercayaan ini dibutuhkan karena industri ini lebih banyak mendukung usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi yang bisnisnya bertumbuh namun memiliki keterbatasan atas aset.

KUR EKSPOR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper