Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan (start up) Nida Rooms akan mendapatkan suntikan dana dari tiga perusahaan venture capital lokal sebesar US$4 juta yang rencananya digunakan untuk menambah 2.000 hotel atau 10.000 kamar kelolaan sepanjang 2016.
Kaneswaran Avili, Chief Executive Officer (CEO) Nida Rooms mengemukakan suntikan dana sebesar US$4 juta itu akan diterima olehnya sekitar 17-18 April 2016 untuk menambah jumlah hotel yang bermitra dengan Nida Rooms tahun ini.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 1.000 hotel di seluruh Indonesia yang telah bermitra dengan Nida Rooms melalui aplikasi besutannya, targetnya hingga akhir 2016 Nida Rooms dapat menambah mitra hotelnya menjadi sekitar 2000 hotel di seluruh Indonesia.
“Kami menargetkan penambahan hotel sekitar 2.000 hotel di seluruh Indonesia. Penambahan hotel ini akan kami lakukan setelah mendapatkan suntikan dana, tapi untuk nama perusahaan penyuntik dana ini masih belum bisa kami sebutkan,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
CEO Nida Rooms ini juga memprediksi bisnis pemesanan hotel melalui aplikasi akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan tingginya penetrasi Internet di Indonesia dan banyaknya traveller yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri untuk melancong.
Menurutnya, Nida Rooms akan membantu pemerintah untuk terus mengkampanyekan potensi wisata di dalam negeri melalui program pemerintah yaitu Pesona Indonesia.
Seperti diketahui, berdasarkan data We Are Social saat ini ada sebanyak 318,5 juta pengguna smartphone di Indonesia yang melebihi jumlah penduduk Indonesia yaitu 255,5 juta penduduk ditambah dengan pengguna internet aktif sebesar 88,8 juta.
“Kami memprediksi ini akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan, karena sekarang kan semakin banyak orang yang ingin melakukan jalan-jalan ke pulau-pulau indah yang ada di Indonesia dan penetrasi internetnya juga tinggi disini [Indonesia] dibandingkan negara lain,” katanya.
Menurut Kaneswaran, Nida Rooms juga telah melakukan ekspansi ke sejumlah negara lainnya di kawasan Asia Tenggara seperti di Malaysia, Thailand dan Fhilipina dengan total mitra hotel keseluruhan sebanyak 7.500 hotel dan akan ditambah menjadi 12.000 hotel setelah Nida Rooms mendapatkan suntikan dana dari venture capital lokal.
Namun Kaneswaran mengakui pangsa pasar terbesarnya lebih dominan di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
“Sasaran kami berikutnya adalah hotel-hotel dengan merek individual yang memang sangat membutuhkan dukungan jejaring pemasaran dan promosi melalui online, karena kami sudah memiliki jaringan yang luas,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
