Bisnis.com, TOKYO – Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan kebijakan moneter lebih jauh, mengingat pergerakan pasar merupakan faktor kunci bagi pertimbangan bank sentral itu akan stimulus lanjutan.
Kuroda mempertahankan optimismenya bahwa perekonomian Jepang tengah membaik secara moderat, meskipun survei dari Tankan menunjukkan mood para pengusaha memburuk akibat lemahnya permintaan dari pasar negara berkembang.
Namun, dia menegaskan kesiapan BOJ untuk melonggarkan kebijakan jika ada risiko terhadap target percepatan inflasi ke 2%.
“Untuk saat ini, dampak suku bunga negatif sangat kuat sehingga kami berencana melanjutkan kebijakan ini,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Selasa (5/4/2016).
BOJ tidak akan ragu untuk mengambil tindakan baik dengan mempercepat pembelian aset, membeli aset yang lebih berisiko atau mendorong suku bunga lebih dalam ke wilayah negatif, katanya.
BOJ juga tidak menentukan terlebih dahulu mengenai langkah apa yang akan diambil atau bagaimana akan mengombinasikan kebijakan-kebijakan untuk menambahkan pelonggaran.
Menurut Kuroda, langkah terbaik akan bergantung pada perkembangan ekonomi dan pasar pada saat itu.
“Kami tidak akan serta merta memilih pemotongan suku bunga hanya karena lebih mudah (dibandingkan dengan kebijakan lainnya),” jelas Kuroda.
Kuroda mengatakan perkembangan di pasar keuangan, serta dalam perekonomian dan harga, akan faktor kunci untuk BOJ ketika memutuskan apakah, kapan dan bagaimana perluasan stimulus dilakukan.