Bisnis.com MUMBAI -- ITC, Produsen rokok terbesar kedua di Asia. Merugi setelah menutup pabriknya di India sebagai bentuk aksi protes terhadap peraturan pencantuman label peringatan kesehatan sebesar 85%.
Saham ITC merosot sebesar 1,6%, terendah dalam dua minggu, sepeti dikutip Bloomberg pada Senin (4/4/2016) di Mumbai. Produsen rokok lainnya juga turut menutup pabriknya yang berakibat pada kerugian pada sejumlah peruahaan. Godfrey Philips India turun sebesar 3,8% dan VST Industries merugi sebesar 1,7%.
ITC terpaksa menutup pabriknya pada Jumat lalu akibat peraturan baru tentang label peringatan kesehatan tersebut dan akan kembali membukan pabriknya sampai ada kejelasan tentang aturan tersebut. Tobacco Institutes memperkirakan kerugian mencapai 3,5 miliar rupe atau US$53 juta.
Industri rokok India dan jajaran pemerintahnya sedang mendiskusikan regulasi yang mewajibkan produsen untuk mencantumkan label peringatan kesehatan hingga memenuhi 85% permukaan kemasan dan lebih dari 40% kemasan bagian depan.
Di saat yang sama, penutupan pabrik yang berkepanjangan akan memengaruhi pendapatan pemerintah akibat pungutan pajak sebesar 60% dari harga penjualan rokok di India.