Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lantamal IV Gagalkan Penyelundupan Ribuan Karung Beras Impor. Pasar Tetap Terkendali

Penangkapan seribu karung beras asal Singapura oleh Lantamal IV di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan tidak mempengaruhi harga komoditas itu yang dijual pedagang.
Ilustrasi: Pedagang menyortir beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta./Bisnis-Dwi Prasetya
Ilustrasi: Pedagang menyortir beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta./Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, TANJUNGPINANG -Aksi penyelundupan seribu karung beras asal Singapura dan sejumlah ribuan botol minuman beralkohol dan ratusan karung gula berhasil digagalkan, Minggu (20/3/2016).

Penangkapan seribu karung beras asal Singapura oleh Lantamal IV di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan tidak mempengaruhi harga komoditas itu yang dijual pedagang, kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Riau, Abdullah.

"Biasanya, pedagang beras impor itu menyesuaikan harga dengan harga beras domestik. Jadi kalau ditangkap, tidak masalah," ujar Abdullah di Tanjungpinang, Senin (21/3/2016).

Dia mengatakan harga beras rata-rata Rp12.000/kg. Beras yang dijual di Tanjungpinang dan Bintan rata-rata berasal dari Cipinang. Harga beras dari kawasan itu memang lebih mahal dibanding beras dari daerah lainnya.

"Kalau terjadi kenaikan harga yang tinggi, Bulog dapat mengambil kebijakan, seperti operasi pasar," katanya.

Dia menambahkan penangkapan beras impor juga tidak memberi efek negatif terhadap persediaan beras di Tanjungpinang maupun Bintan.

Bila mulai terindikasi akan terjadi kelangkaan beras, Bulog akan mengeluarkan beras dari gudang.

"Bulog memiliki persediaan beras yang memadai," ujarnya.

Anggota Lantamal IV/Tanjungpinang gagalkan penyeludupan ribuan dua minuman beralkohol golongan A, seribu karung beras, dan gula sebanyak 500 karung yang berada di dalam Kapal Kawal Bahari I GT 128 dan Kharisma Indah GT 244.

Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Laksamana Muda S Irawan, di Dermaga Yos Sudarso, kemarin, mengatakan pengamanan barang bukti dan anak buah KM Kawal Bahari dilakukan tadi subuh, sedangkan KM Kharisma Indah tadi malam.

Dari kedua kapal itu, petugas juga mengamankan rokok, buah-buahan, bawang dan barang bekas.

"Barang-barang ilegal yang dibawa itu berasal dari Singapura," katanya.

Irawan mengatakan KM Kawal Bahari diamankan di Perairan Kawal, Kabupaten Bintan, sementara KM Kharisma Indah di Perairan Pulau Bayan, Tanjungpinang. Kedua kapal beserta anak buah kapal digiring petugas ke Dermaga Yos Sudarso.

Anak buah KM Kawal Bahari yang diamankan sebanyak 10 orang, sedangkan KM Kharisma Indah sebanyak 11 orang.

Lantamal IV/Tanjungpinang juga sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap Ah, pemilik KM Kharisma Indah, dan Ac, pemilik KM Kawal Bahari.

Kemungkinan Ah dan Ac ditahan bila terbukti melakukan pelanggaran.

Pengintaian terhadap aktivitas penyeludupan yang dilakukan Ah dan Ac dilakukan sejak satu bulan terakhir.

Ah dan Ac dikenal sangat "licin". Hal itu dibuktikan dari aksi penyeludupan yang berhasil digagalkan ini baru terjadi setelah belasan tahun mereka beraksi.

"Kami akan proses sesuai hukum. Penyidik TNI AL akan memproses pelanggaran pelayaran, sedangkan Bea dan Cukai terkait kepabeanan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper