Bisnis.com, MOJOKERTO—Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Jasa Marga yang perlahan tapi pasti bisa merealisasikan pembangunan Tol Surabaya – Mojokerto atau Sumo.
“Dari total 36 kilometer sekarang baru tersambung sekitar 20 kilometer [Seksi I A dan IV]. Maka pada tahun depan seluruh 36 km itu harus tersambung,” ujarnya di sela peresmian pengoperasian Seksi IV Tol Sumo, di Mojokerto, Sabtu (19/3/2016).
Proyek ini digarap oleh anak usahanya, PT Marga Nujyasumo Agung atau MNA.Perseroan memang menargetkan pembangunan seluruh seksi selesai pada tahun depan, dengan kata lain Presiden menginginkan proyek ini tidak molor.
Menurut Presiden, pembangunan jalan tol di Indonesia berjalan lambat. Dibandingkan dengan China, RI tertinggal jauh. Negeri Tirai Bambu memimiliki 60.000 km tol sedangkan Indonesia baru sekitar 840 km.
Oleh karena itu dalam lima tahun masa jabatannya, Joko Widodo menargetkan total tol eksisting naik jadi 1.000 km. Di China setiap tahun bertambah 4.000 – 5.000 kilometer ruas tol baru. Sementara Indonesia jauh di bawah itu.
“Kita harus (kejar) pembangunan infrastruktur kita dari negara lain,” tutur Joko Widodo.
Sembari meresmikan, Presiden juga menjadi yang pertama menjajal Seksi IV Tol Sumo. Ke depan masyarakat yang melintas di ruas ini diyakini tidak perlu antre lama di gerbang tol. Pasalnya, MNA bekerja sama dengan Bank BNI menyediakan uang elektronik dalam wujud TapCash.
Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, mengatakan pihaknya meluncurkan TapCash berdesign khusus dengan logo PT MNA. Hal ini berkenaan denngan momentum peresmian pengoperasian Sumo Seksi IV.
“Sumo Seksi IV ini hasil sinergis bank-bank nasional maupun daerah yang memposisikan diri sebagi agen fasilitas dan agen escrow,” ucapnya.
Proyek Tol Sumo digarap MNA dengan permodalan yang disorong sindikasi lima perbankan. Mereka adalah BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Jatim, Bank Sumut, dan Bank Bukopin. BNI memberikan sokongan paling kuat di antara empat perbankan lain.
Perjanjian kredit sindikasi untuk Tol Sumo besarnya mencapai 70% dari kebutuhan pembiayaan setara dengan Rp2,65 triliun. Adapun BNI berperan sekitar 50% dari total kredit yang diberikan bank kepada PT MNA.