Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang kawasan industri yang dipilih menerapkan kemudahan investasi langsung konstruksi dari BKPM optimistis realisasi penjualan lahan pada tahun ini mencapai bahkan melampaui target.
Tonny Hadhiwaluyo, Presiden Direktur PT Modern Industrial Estate, mengatakan program ini di mata calon investor sebagai penegasan pemerintah Indonesia serius mempermudah izin serta memperbaiki iklim investasi.
“Program ini juga bermanfaat bagi investor yang telah membeli lahan tetapi masih mengurus perizinan. Selain itu, BKPM juga membantu pemasaran ke luar negeri untuk lahan kawasan industri yang ditetapkan menjalankan program ini,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/3/2016).
Kendati program ini baru diluncurkan pada bulan lalu, lanjutnya, satu perusahaan yang telah membeli lahan akan menggunakannya untuk mempercepat pembangunan. Dalam hal ini, izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin lingkungan dilakukan secara paralel dengan proses konstruksi.
Program ini, dapat berjalan efektif jika visi dan misi pemerintah pusat dipahami dan dijalankan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, pengembang yang mengikuti program ini diminta membuat divisi khusus izin investasi langsung konstruksi yang berhubungan dengan pusat dan daerah.
“Selain ditunjang program ini, penjualan lahan tahun ini juga didorong oleh industri skala menengah dan kecil yang wajib masuk ke kawasan industri seiring dengan pelaksanaan UU No. 3/2014 tentang Perindustrian. Mayoritas visitor saat ini adalah kalangan menengah kecil,” tuturnya.
Oleh karena itu, guna melengkapi sejumlah fasilitas yang telah di miliki, perusahaan akan segera membangun hotel sebagai sarana penginapan para investor serta water treatment plant untuk sumber air bersih.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, mengatakan setelah sebelumnya dua investor Australia menyatakan minat menggunakan fasilitas investasi langsung konstruksi, kini 25 perusahaan Korea Selatan mengutarakan hal yang sama.
“Perwakilannya BKPM di Korea Selatan telah memfasilitasi investor Korea Selatan bertemu dengan salah satu dari 14 pengelola kawasan industri yang termasuk dalam program invetasi langsung konstruksi,” ujarnya.