Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia menyelenggarakan seminar internasional Reimagining Craft & Desain in Asia dalam perhelatan Indonesia
International Furniture Expo (IFEX) 2016 guna mengembangkan jiwa inovatif produsen mebel dalam negeri.
Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), mengatakan ada tiga tujuan dari seminar ini, yakni meningkatkan wawasan terkait trendesain furnitur dunia, melihat peluang pengembangan desain yang akan datang.
"Ketika memahami potensi keunggulan desain Asia dan peluang nilai tambah melalui potensi skill dan material industri mebel Indonesia. Karena, pengembangan desain dan konsep baru merupakan keniscayaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/3/2016).
Menurutnya, pada era teknologi digital dibutuhkan wawasan para produsen mebel dan kerajinan dalam mengombinasikan teknologi untuk pengembangan produk. Hal ini
dibutuhkan guna menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks.
Berada dalam kerangka perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), produsen nasional perlu melihat sepak terjang dan perkembangan di kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu, ujarnya, sejumlah desainer yang hadir dalam seminar ini merupakan ikon yang memiliki kemampuan penetrasi pasar desain maupun produk mebel dunia.
Target
IFEX 2016 yang diselenggarakan sejak 11 Maret hingga 14 Maret 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran ini tidak hanya disediakan untuk para pembeli
potensial, pada hari terakhir kegiatan pengunjung umum juga dapat datang ke acara ini.
Sebelumnya, AMKRI menyatakan jumlah pengunjung yang hadir pada pameran ini ditargetkan mencapai 10.000 orang dengan jumlah transaksi on the spot US$350 juta dan transaksi follow up senilai US$1 miliar.
Hal ini berkaca pada penyelenggaraan tahun lalu yang dikunjungi 8.595 orang dengan transaksi on the spot US$270 juta dan transaksi follow- up enilai US$700 juta.