Bisnis.com, MANADO—Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dilakukan PGE di daerah Tompaso, Sulawesi Utara mencapai 54% atau lebih cepat 2 bulan dari rencana.
PGE Area Lahendong mengoperasikan pemanfaatan panas bumi pada Area Geothermal di daerah Lahendong-Tomohon. Setelah mengembangkan dan mengoperasikan PLTP Unit 1,2,3 dan 4 dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 20 MW yang dilakukan bertahap sejak 2001 hingga 2011.
Mulai tahun lalu, PGE Area Lahendong memulai pengerjaan pembangunan PLTP Unit 5 & 6 dengan kapasitas 2 X 20 MW. “Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek telah mencapai 54,63% atau lebih cepat sekitar 2-3 bulan dari rencana,” tutur Dirut PGE Irfan Zainuddin, dalam keterangan pers, Kamis (10/3/2016).
Irfan mengatakan sejauh ini, Lahendong 1-4 sudah memasok sekitar 40% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara. Menurutnya, pasokan listrik ke PLN akan semakin meningkat melalui proyek Lahendong unit 5 dan 6.
PLTP Unit 5 & 6 merupakan Total Project dengan total investasi sebesar US$282,07 juta dimana sejak tahap eksploitasi panas bumi hingga pembangkitan listrik dilakukan oleh PGE. Listrik yang diproduksi akan disalurkan kepada PT PLN (Persero).
Hal ini berbeda dengan PLTP Unit 1-4 dimana PGE hanya menyalurkan uap kepada PLN untuk kemudian membangkitkan listrik melalui PLTP milik PLN. Irfan menambahkan pengerjaan proyek PLTP Unit 5 & 6 lebih cepat karena dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah beserta masyarakat sekitar.
Dukungan tersebut berupa cepatnya proses pekerjaan dari tahap perijinan, pembebasan lahan, serta proses pelelangan yang tepat waktu.
“Seluruh stakeholder terkait telah memahami kegiatan pengembangan panas bumi merupakan usaha pemenuhan listrik Sulut yang bertumpu pada energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sejalan dengan Program Indonesia Terang,” ujarnya.