Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandung Ingin Jadi Sentra Bibit Stroberi

Kabupaten Bandung dalam waktu dekat akan mendeklarasikan diri sebagai daerah pertama di Indonesia yang menjadi sentra bibit stroberi.
Stroberi/greenwells.com
Stroberi/greenwells.com

Bisnis.com, BANDUNG--Kabupaten Bandung dalam waktu dekat akan mendeklarasikan diri sebagai daerah pertama di Indonesia yang menjadi sentra bibit stroberi.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan pemurnian bibit dan juga penelitian bersama Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) dan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).

Menurutnya, Kabupaten Bandung memiliki perkebunan stroberi yang cukup besar antara lain di Pasir Jambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira).

"Saat ini memang produksinya tengah lesu. Tapi, kami akan segera mengatasinya dalam waktu 6 bulan melalui pemurnian bibit dan penelitian," katanya, Senin (7/3/2016).

Dia menjelaskan perbaikan kualitas bibit akan ditempuh dengan cara pemurnian bibit, yang dipilih sesuai dengan varietas masing-masing, dan akan didaftarkan sebagai varietas lokal.

Pihaknya meyakini upaya tersebut akan jauh lebih efektif ketimbang mengimpor bibit, sehingga Kabupaten Bandung akan menjadi acuan bagi daerah lain yang membutuhkan bibit stroberi.

Setelah pemurnian berhasil, pihaknya akan memperbanyak bibit untuk selanjutnya dibagikan kepada para petani stroberi di sejumlah wilayah, dan akan dibangun pusat penangkaran bibit di tiga kawasan penghasil stroberi Pacira.

"Agar ada kemurnian bibit varietas lokal ini tetap terjaga, kami siapkan daerah penangkarnya. Kewenangan dan tugas pemurnian dan pendaftaran varietas stroberi lokal ini akan dilakukan oleh BPSBTPH dan BPTPH," ujarnya.

Langkah penguatannya akan dimulai dengan pengadaan sebanyak 7.500 bibit pohon stroberi, sebagai solusi untuk mengatasi kejenuhan genetika tanamannya serta menangkal serangan penyakit berupa nematoda, jamur, bakteri, dan virus yang menghambat produktivitas.

"Stroberi di Kabupaten Bandung telah dikembangkan sejak 1980-an dengan cara vegetatif. Dengan cara itu, memang adaptasi tanaman lebih baik. Tetapi kerugiannya bisa saja ada kejenuhan genetik," ujarnya.

Sebelum pengadaan bibit, pihaknya telah mencoba bibit asal Korea Selatan, tapi tidak cocok. Oleh karena itu, pihaknya akan meminta bantuan Balai Perlindungan Tanaman dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.

Pada 2014, produksi stroberi dari sentra Pacira mencapai 51.000 ton, dan pada 2015 turun hampir separuhnya, yakni 27.000 ton.

"Kami akan terus berkomunikasi dengan petani supaya stroberi ini tetap menjadi komoditas unggulan Kabupaten Bandung, dan terus mencarikan solusi," tuturnya.

Tisna menjelaskan Perawatan tanaman stroberi membutuhkan keahlian khusus dan ketelitian. Penurunan produksi stroberi juga dipicu pola tanam petani yang tidak tepat.

Sementara itu, Staf ahli Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Sari Kecamatan Rancabali Dede Badru Munir mengatakan penurunan produksi stroberi karena merosotnya kualitas bibit yang diperparah dengan kondisi cuaca.

"Pemda sendiri seolah tidak melakukan apa-apa. Padahal stroberi ini juga memiliki nilai komersial yang perputaran uangnya mencapai miliaran rupiah," ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini terjadi sejak 2 tahun terakhir dan terparah pada 2015 di mana petani hanya mampu memetik buah beberapa kilogram saja. Padahal, musim panen biasanya hingga 5-10 ton.

Dengan kondisi tersebut, tidak sedikit petani yang merugi karena hasil panen turun drastis. Bahkan kebun stroberi yang sempat menjadi objek wisata kini tak lagi bisa dikomersialkan.

"Saya juga seringkali ditelepon oleh orang-orang dari biro perjalanan wisata, mereka ingin berwisata petik srowberi. Ya terpaksa kami tolak karena tidak ada buahnya juga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper