Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara diimbau untuk cepat beradaptasi dengan dimualinya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan melaksanakan pembangunan daerah dengan mengedepankan aspek persaingan global
Ketua Delegasi sekaligus Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Dailami Firdaus mengatakan pemerintah daerah sebagai penggerak pemerintahan daerah sebagai garda depan pembangunan ekonomi daerah.
“MEA jelas akan mengubah peta poltik. Indonesia harus memiliki peran penting, sementara pemda harus siap menghadapai masa transisi ini,” tuturnya dalam rangkaian Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean oleh BKSP DPD RI, di kantor Gubernur Sulut, Kamis (3/3/2016).
Dalam sosialisasi BKSP DPD RI, dihadiri oleh Pemprov Sulut, unsur pemerintah kota/kabupaten, SKPD, organisasi profesi serta masyarakat. Dia mengatakan MEA tidak lagi dipandang sebagai sebuah ancaman, tetapi juga peluang bagi daerah untuk bersaing dengan internasional.
Sementara itu, Direktur Perdagangan Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menghimbau pemda Sulut untuk aktif dalam menggunakan anggaran belanja untuk pembangunan terkait infrastruktur, guna mengundang peluang investasi masuk ke daerah.
“Indonesia merupakan negara incaran investasi, Sulut harus menjadi bagian di dalamnya. Saya mengharapkan alokasi anggaran untuk infrastruktur ditingkatkan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Sam Ratulangi Vecky A. J Masinambow mengatakan peningkatan sumber daya daerah menjadi kunci adaptasi dengan MEA.
Sokongan pemerintah beserta sektor swasta yang membangun daerah dalam beragam program diproyeksi mempercepat upaya penyelarasan menghadapi MEA. “Kapasitas daerah, pelaku usaha dan peningkatan SDM mau tidak mau ditingkatkan. Agar peluang MEA ini dapat dimanfaatkan,” ujarnya.