Bisnis.com, JAKARTA - Rencana PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) membentuk kerja sama dengan dua BUMN kepelabuhanan lainnya kian dipertegas dengan penandatanganan perjanjian induk.
Perjanjian induk ini terkait dengan rencana kerja sama proyek pengembangan pelabuhan di kawasan timur Indonesia dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) dan di kawasan barat dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV).
Plt.Direktur Utama Pelindo II, Dede R. Martin, mengatakan kerja sama dengan Pelindo I dan Pelindo IV akan dilanjutkan dengan pembentukan anak usaha (joint venture).
“Jadi kita kerja sama dengan Pelindo I membentuk Pelabuhan Indonesia Barat dan Pelabuhan Indonesia Timur dengan Pelindo IV,” ujarnya, Selasa (1/3/2016).
Untuk pembentukan anak usaha, katanya, pihaknya perlu melakukan kajian dari segala aspek. Pelindo II bersama Pelindo I dan Pelindo IV akan membentuk tim, kemudian setelah itu baru penentuan kepemilikan saham.
Dia berharap pembentukan anak usaha bisa dilakukan pada tahun ini. “Mudah-mudahan tahun ini,” tegasnya.
Adapun fokus kerja sama ini, Pelindo II dan Pelindo I akan mengoperasikan dan mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung. Sementara itu, perusahaan bersama Pelindo IV akan membangun, mengoperasikan dan mengembangkan Pelabuhan Seget Sorong, New Makassar Port dan Pelabuhan Bitung.
Langkah strategis ini sudah diinisiasi perusahaan sejak tahun lalu guna mendorong terciptanya sistem logistik nasional yang lebih efisien.
Saat itu, Pelindo II melihat kemampuan finansial Pelindo I dan Pelindo IV kurang kuat sehingga perusahaan yang memiliki dana lebih banyak mencoba mendorong terciptanya sinergitas ini.
Selain dua perjanjian induk di atas, Pelindo II juga menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa BUMN lain.
Pertama, nota kesepahaman dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tentang rencana kerja sama pembangunan dan pengoperasian serta sinergi ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung dengan ruas jalan tol Cibitung–Cilincing untuk akses terminal kontainer, NPCT 1 Kalibaru.
Kedua, nota kesepahaman dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tentang rencana kerjasama pemanfaatan lahan PT Krakatau Steel Tbk. dan pengoperasian pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera.
Ketiga, nota kesepahaman dengan PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum (Persero) tentang rencana kerja sama dalam penggunaan Pelabuhan Kijing dalam rangka mendukung smelter grade alumina (SGA) Refinery di Provinsi Kalimantan Barat.
Keempat, nota kesepahaman dengan PT Semen Padang terkait kerja sama pembangunan dan pengoperasian dermaga, fasilitas pengantongan semen serta fasilitas lainnya di Pelabuhan Pulai Baai, Bengkulu.
“Penandatanganan MoU dan perjanjian induk ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan pemerintah tentang percepatan proyek startegis nasional,” ujar Rini Soemarno, Menteri BUMN, Selasa (1/3/2016).
Selain itu, upaya ini dimaksudkan untuk mendukung program tol laut yang memerlukan integrasi logistik dan maritim.
Pontas Tambunan, Deputi bidang Konstruksi, Sarana dan Prasarana Kementerian BUMN, menegaskan pihaknya akan mengawasi MoU yang sudah dilakukan. “Lebih baik kita tutup MoU-nya, kalau tiga bulan tidak ada perkembangannya,” tegasnya.