Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Sentra Perdagangan Global, Pelindo IV Kebut Proyek Pelabuhan Bitung

PT Pelabuhan Indonesia 4 mempercepat pengembangan Pelabuhan Bitung seiring dengan penetapan daerah tersebut sebagai sentra perdagangan global untuk Kawasan Asia-Pasifik.
Pelabuhan Bitung/inaport4.co.id
Pelabuhan Bitung/inaport4.co.id

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia IV mempercepat pengembangan Pelabuhan Bitung seiring dengan penetapan daerah tersebut sebagai sentra perdagangan global untuk Kawasan Asia-Pasifik.

BUMN Kemaritiman itu menggelontorkan investasi sebesar Rp400 miliar pada tahun ini untuk mendukung langkah revitalisasi Pelabuhan Bitung yang berorientasi pada peningkatan kapasitas hingga 550.000 TEU's pada tahap pertama.

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan langkah revitalisasi itu juga diharapkan bisa mendorong integrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus yang dibangun di Bitung.

"Secara umum, pengembangan kita lakukan secara simultan pada seluruh pelabuhan kelolaan. Khusus di Bitung sendiri tahun ini kita alokasikan Rp400 miliar, dan ini sejalan dengan komitmen pemerintah maupun industri dalam membangun kekuatan ligistik dari sini," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/3/2016).

Untuk perencanaan jangka panjang, lanjut Doso, Pelabuhan Bitung dipersiapkan pula untuk mengantisipasi arus kontainer di wilayah tersebut hingga 2030 mendatang, di mana kapasitas terpasang bakal mencapai 2,3 juta TEU's.

Pemerintah telah menetapkan Pelabuhan Bitung sebagai Pelabuhan Hub Internasional atau International Hub Sea Port (IHP) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019.

Adapun Pelabuhan Bitung eksisting memiliki kedalaman 16 meter, panjang alur pelayaran 9 mil, lebar alur pelayaran 600 meter, luas kolam pelabuhan 4,32 hektare, buffer area 500 hektare dan waktu operasi sepanjang musim.

Menurut Doso, penetapan Bitung itu dipastikan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan pelabuhan kelolaan lainnya, terkhusus Makassar yang juga dipersiapkan menjadi hub di wilayah timur.

Dia menjelaskan, posisi Bitung dan Makassar sebagai IHP serta hub di wilayah timur memiliki peran strategis masing-masing dalam menopang performa logistik Tanah Air menjadi lebih efesien.

"Penetapan Bitung sebagai IHP bukan permasalahan, karena memang pengembangan dilakukan secara simultan. Di Makassar juga kita tengah bangun MNP yang nantinya menjadi pusat konsolidasi muatan," katanya.

Khusus untuk pengembangan Bitung maupun MNP juga ditopang oleh alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) bersama dengan sejumlah kelolaan lainnya yang dikembangkan tahun ini yakni Tarakan, Bitung, Ternate, Merauke, Manokwari, Jayapura dan Sorong.

Pada tahun ini perseroan menargetkan mampu merealisasikan PMN sebesar Rp1,3 triliun untuk pengembangan 9 pelabuhan kelolaan tersebut, sedangkan sisanya terserap pada tahun depan.

Serangkaian rencana pengembangan pelabuhan kelolaan tersebut diestimasi mendongkrak kapasitas pelayanan kepelabuhanan serta mempercepat konektivitas antarwilayah, memangkas biaya logistik dalam kerangka konsep Tol Laut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper