Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok menghimbau pelaku usaha truk pengangkut barang dan peti kemas di Pelabuhan tersibuk di Indonesia itu dapat berkordinasi dan bersatu dalam satu wadah resmi yang menjadi mitra Kementerian Perhubungan.
Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Arifin Soenardjo mengatakan imbauan itu menyusul akan dilakukannya kegiatab pembinaan, pendataan serta penertiban operasional truk yang melayani kegiatan pengangkutan barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.
"Kalau wadahnya lebih dari satu sulit buat pemerintah melakukan pembinaan truk di Pelabuhan Priok. Selama ini sudah ada Organda, Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) yang menjadi mitra pemerintah. Lalu sekarang muncul Aptrindo. Kenapa tidak bersatu saja itu himbauan saya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/3/2016).
Arifin mengatakan instansinya akan melakukan penataan ulang armada trucking di Pelabuhan Priok supaya seluruh armada yang beroperasi di pelabuhan dalam kategori laik jalan dan lengkap dokumennya.
"Pelabuhan Priok harus tertib dan bagi truk yang tidak memenuhi persyaratan akan dilarang masuk Priok.Ini aturan kelaikan jalan bagi setiap armada pengangkut barang harus ditegakkan," tuturnya.
Karena itu, kata dia, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok akan memanggil stakeholders terkait dalam menata operasional truk di Pelabuhan Priok.
"Kami akan panggil Angsuspel Organda dan juga Aptrindo. Kami minta masing-masing bertanggung jawab ke anggotanya. Kalau kami pemerintah inginnya satu wadah saja supaya lebih mudah membina dan mengawasinya," paparnya.