Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya fokus menyasar investasi dari Malaysia dan Singapura karena proporsinya mencapai 97 persen dari keseluruhan realisasi investasi negara-negara ASEAN.
"Malaysia menjadi fokus pemasaran investasi ke ASEAN melihat tren realisasi dan komitmen negara tersebut yang cenderung meningkat," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
BKPM mencatat, realisasi investasi Malaysia pada 2015 sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi US$3 miliar, tumbuh 73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Demikian pula nilai komitmen investasi dari Malaysia pada periode yang sama mencapai US$5,5 miliar, naik 148% dari capaian tahun sebelumnya senilai US$2,2 miliar.
"Sementara Singapura telah lama merupakan sumber investasi Indonesia. Untuk itu kantor perwakilan BKPM di Singapura akan fokus untuk mengawal strategi pemasaran ini," ujarnya.
Franky menuturkan, selain melakukan pemasaran investasi untuk Singapura, pihaknya juga lebih fokus untuk menarik minat investasi dari Malaysia dengan tambahan tim Marketing Officer yang khusus menangani negeri jiran tersebut.
Dalam catatan BKPM, realisasi investasi dari ASEAN yang masuk ke Indonesia pada 2015 naik 15% menjadi US$9,1 miliar dari sebelumnya US$7,93 miliar.
Ada pun dari sisi komitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2015 mencatatkan kenaikan 79% mencapai US$22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$12,3 miliar.
Dua negara anggota ASEAN, Singapura dan Malaysia, merupakan negara teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi.
Berdasarkan data BKPM sepanjang 2015, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura mencapai angka US$5,9 miliar dengan 3.012 proyek. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68% menjadi US$16,3 miliar.
Dari sisi persaingan untuk menarik minat investasi, kompetitor Indonesia adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar.
Tiga negara tersebut dinilai merupakan negara-negara ASEAN yang seringkali menjadi pilihan bagi investor yang tidak jadi menanamkan modalnya di Indonesia.
Data Financial Times pada 2015 menunjukkan bahwa Indonesia menerima 34% potensi investasi global yang masuk ke ASEAN, diikuti oleh Vietnam 19%, Malaysia 12%, dan Myanmar 9%.
Franky menambahkan, selain menarik aliran investasi dari Singapura dan Malaysia, BKPM juga secara serius akan mendorong "outward investment"untuk negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.
Langkah mendorong investasi Indonesia ke luar negeri itu tidak lepas dari upaya untuk memenangkan persaingan dan memanfaatkan peluang dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Saat ini kami sedang merumuskan strategi untuk mendorong 'outward investment' dari Indonesia ke negara-negara ASEAN. Ada empat negara yang sedang dikaji sebagai tujuan yaitu Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar," jelasnya.
BKPM: Kini Fokus Garap Investor Malaysia dan Singapura
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya fokus menyasar investasi dari Malaysia dan Singapura karena proporsinya mencapai 97 persen dari keseluruhan realisasi investasi negara-negara ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Aksi Borong Lo Kheng Hong & Kode Keras Dividen PGN (PGAS)
1 hari yang lalu