Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Beras 428.000 Ton, Riau Terancam Rawan Pangan

Provinsi Riau tahun ini kekurangan beras sekitar 428 ribu ton, lantaran produksi beras setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan wilayah provinsi itu.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU - Provinsi Riau tahun ini kekurangan beras sekitar 428.000 ton, lantaran produksi beras setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan wilayah provinsi itu.

"Saat ini kebutuhan akan beras di Riau mencapai 670.000 ton per tahun, sementara yang mampu kita penuhi hanya 242.000 ton," papar Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Darmansyah, di Pekanbaru, Rabu (24/2/2016).

Menurutnya, kebutuhan beras di provinsi tersebut dalam lima tahun terakhir selalu tergantung atau dipenuhi pasokan dari Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jambi dan bahkan dari luar negeri.

Tiga provinsi tersebut selama ini masih menjadi pemasok utama untuk menutupi kekurangan stok beras dan terkait masalah inflasi nasional, juga berdampak pada wilayah Riau.

Dengan lahan pertanian terutama areal persawahan padi seluas 139.816 hektare mampu produksi sebesar 274.379 ton, pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan areal luas tanam menjadi 141.848 hektare, sehingga produksi beras di Riau meningkat.

"Kita masih tergantung sekitar 64 persen dari provinsi tetangga. Tiap tahun produksi beras di Riau terus merosot karena berbagai faktor seperti pengurangan lahan persawahan akibat alih fungsi jadi kebun sawit," katanya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau tahun 2015 menyebutkan, produksi beras di daerah tersebut masih jauh dari kata cukup untuk menutupi kebutuhan komoditas tersebut.

Produksi beras pada tahun tersebut baru mencapai 245.625 ton, sementara kebutuhan terus meningkat akibat pertambahan jumlah penduduk tahun 2013 sudah sebanyak 6.146.664 jiwa dan kebutuhan beras mencapai 652.876 ton.

"Apalagi awal tahun ini kita dapat kabar sekitar 2.481 hektare lahan persawahan padi di Riau mengalami gagal panen akibat curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan padi terendam," ucap Darmansyah.

Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pernah mengatakan, salah satu langkah dilakukan pihaknya meminta menteri pertanian secara langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama.

''Sudah disampaikan ke menteri pertanian. Masalah beras tidak bisa diselesaikan sendiri, harus bersama-sama," katanya.

Arsyadjuliandi juga telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Riau Askardiya R Patrianov secara langsung turun ke lapangan dengan meninjau sentra produksi beras di seluruh kabupaten/kota.

Melalui penambahan luas tanaman padi menjadi 141.848 hektare, maka produksi beras di Riau diharapkan mampu sentuh angka 446.818 ton per tahun, sehingga dapat menekan defisit.

"Jadi nanti estimasinya, kekurangan beras kita akan menyentuh angka 136.534 ton per tahun, jika luas tanam terus dibuka," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper