Bisnis.com, JAKARTA -- Sedikitnya 13 organisasi petani dan sipil menolak rencana pemerintah yang akan menggunakan benih transgenik.
Penolakan itu disampaikan karena karena diduga benih transgenik bermasalah dari segi keamanan pangan dan menimbulkan ketergantungan baru petani.
Muhammad Rifai dari Aliansi Petani Indonesia menuturkan, penggunaan benih transgenik akan menggeser model pertanian yang sebelumnya adalah multikultur menjadi monokultur.
Tak hanya itu, benih transgenik juga bermasalah dari sisi keamanan, kesehatan, dan pertanian berkelanjutan.
"Rencana pemerintah, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koordinator Perekonomian mendorong pelepasan dan penggunaan benih transgenik bertentangan dengan prinsip kedaulatan pangan, bertentangan juga dengan program Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo," kata Rifai dalam rilis bersama, Selasa (23/2/2016).
Dia menuturkan benih tersebut juga akan menimbulkan ketergantungan baru para petani terhadap benih-benih transgenik.
Hal itu, sambungnya, akan mengancam desa-desa yang selama ini mengembangkan proses pembangunan pertanian organik.