Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

GINSI : Importir Produsen di Jatim Turun

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur mengaku jumlah importir produsen atau yang disebut importir pemegang Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P) terus menurun seiring dengan terbukanya peluang usaha berdagang barang jadi.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 22 Februari 2016  |  22:25 WIB
GINSI : Importir Produsen di Jatim Turun
Ilustrasi - afagh.com

Bisnis.com, SURABAYA - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur mengaku jumlah importir produsen atau yang disebut importir pemegang Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P) terus menurun seiring dengan terbukanya peluang usaha berdagang barang jadi.

Ketua Ginsi Jatim, Bambang Sukadi memaparkan, jumlah importir kategori produsen atau API-P pada 2014 tercatat mencapai 167  anggota, tetapi pada 2015 turun menjadi hanya 142 anggota.

"Bisa jadi ini karena nilai tukar dolar yang tinggi membuat pengusaha lebih memilih jualan barang jadi ketimbang barang setengah jadi. Apalagi biaya produksi di sini juga terus meningkat, tetapi hal ini masih kami kaji apakah memang anggota importir cenderung begitu," jelasnya Senin (22/2/2016).

Sementara itu, lanjut Bambang, dibandingkan dengan jumlah pemegang Angka Pengenal Impor-Umum (API-U) atau pemegang pengenal impor barang jadi justru meningkat. Pada 2014 tercatat ada 388 anggota pemegang API-U, kemudian pada 2015 meningkat menjadi 428 anggota pemegang.

"Memang yang terjadi produsen mengerem produksinya karena bahan baku impor mahal, apalagi 80% yang diimpor di Jatim selama ini adalah bahan baku, dan sekarang mulai beralih ke produk jadi," imbuhnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

importir
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top