Bisnis.com, JAKARTA – Impor Indonesia pada Januari 2016 mengalami penurunan 13,48% golongan bahan baku/penolong dan barang modal.
Kepala Badan pusat Statistik Suryamin mengatakan nilai impor Indonesia Januari 2016 mencapai US$10,45 miliar atau turun 13,48% dibanding Desember 2015. Demikian pula jika dibanding Januari 2015 turun 17,15%.
Impor nonmigas Januari 2016 mencapai US$9,23 miliar atau turun 10,22% dibanding Desember 2015, begitu pula apabila dibanding Januari 2015 turun 12,09%.
Impor migas Januari 2016 mencapai US$1,22 miliar atau turun 32,10% dibanding Desember 2015, demikian pula jika dibanding Januari 2015 turun 42,27%.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Januari 2016 dibanding Desember 2015 adalah golongan serealia US$115,4 juta (35,18%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$273,8 miliar (19,69%).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2016 ditempati oleh China dengan nilai US$2,48 miliar (26,86%), Jepang US$0,90 miliar (9,73%), dan Thailand US$0,66 miliar (7,20%). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,63%, sementara dari Uni Eropa 10,59%.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari 2016 mengalami penurunan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya masing-masing 22,03% dan 18,96%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi naik 47,68%.