Bisnis.com,JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan desain konstruksi ruas tol Cileunyi - Tasikmalaya sepanjang 75 km dan mengajukan dokumen studi kelayakan ke pemerintah pusat. Biaya investasi yang dibutuhkan mencapai Rp6,5 triliun.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkapkan proses pembebasan lahan mulai dilakukan pada tahun ini. Proses pembebasan lahan tersebut, ujarnya, akan dilakukan secara dua arah, baik dari Cileunyi maupun Tasikmalaya.
“Ini DED (detailed design engineering) sudah selesai, Bappenas juga sudah ngomong ke saya. Studi kelayakan sudah, saya kira tinggal mencari investor. Tidak terlalu mahal, sudah dihitung sangat feasible,” ujarnya ketika ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta pada Rabu (03/02).
Menurutnya, kebutuhan pembangunan ruas tol ini sudah sangat mendesak, mengingat tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup sibuk, terlebih ketika hari libur seperti Lebaran. Untuk itu, pembangunan ruas tol ini juga didesain terintegrasi dengan beberapa proyek yang juga tengah dibangun di lokasi sekitarnya.
“Nanti nyambungnya dengan (tol) Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang ke arah bandara (Kertajati). Itu kan luar biasa, bisa connect lagi dengan kereta api Cirebon,” tambahnya.
Usulan pembangunan ruas tol Cileunyi - Tasikmalaya oleh Pemprov Jabar telah dilakukan sejak tahun lalu. Namun, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunggu dokumen studi kelayakan untuk memberikan persetujuan pembangunan tol tersebut.
Jika pemerintah pusat telah menyetujui usulan pembangunan, maka selanjutnya Menteri PUPR akan menerbitkan peraturan menteri (permen) untuk memasukkan ruas tol Cileunyi - Tasikmalaya ke dalam jaringan jalan tol nasional. Setelah Permen terbit, BPJT akan melaksanakan lelang investasi. Dalam proses lelang investasi ini, pihak pemrakarsa diberi hak menyatakan harga (right to match).