Bisnis.com, JAKARTA - Bayang-bayang pemutusan kerja besar-besaran melingkupi dunia kerja sektor migas di dunia.
BP, perusahaan minyak dan gas asal Inggris memangkas lagi bidang kerja berkenaan dengan penghematan perusahaan di tengah merosotnya harga minyak.
Chief Executive BP, Bob Dudley, mengatakan pihaknya akan kembali memangkas 3.000 bidang kerja di bagian pengolahan dan pemasaran di akhir 2017.
Angka ini merupakan tambahan dari perampingan yang telah dilakukan BP.
Pada Januari, perusahaan telah mengurangi 4.000 bidang kerja di divisi eksplorasi dan produksi pada tahun ini.
Hal ini dilakukan menyusul menurunnya saham BP di pasar modal sebesar 7%.
Langkah ini, menurutnya, sebagai upaya perusahaan agar bisa menyeimbangkan kerja BP.
"Kami terus bergerak cepat mengadaptasi dan menyeimbangkan BP di lingkungan yang berubah ini,” ujarnya seperti dikutip dari MarketWatch, Kamis (4/2/2016).
Adapun, selama 20 bulan ini performa keuangan harus terkoreksi akibat terpuruknya harga minyak.
Harga minyak Brent kini telah mengalami penurunan sebesar 40% yang rata-ratanya hanya US$44 per barel.
Akibatnya, perusahaan mengurangi biaya sebanyak US$3,4 miliar pada 2015 dan ditargetkan akan mengurangi biaya dengan total US$7 miliar pada 2017.
Pihaknya juga menargetkan menahan belanja modal berada di kisaran US$17 hingga US$19 miliar dalam dua tahun ke depan.
Komitmen ini dilakukan untuk menjaga dividen dan menjaga kelangsungan usaha dalam jangka panjang.