Bisnis.com, JAKARTA - Sinergitas di antara perusahaan milik negara diyakini mampu menciptakan efisiensi dan daya saing. Konsolidasi BUMN tersebut telah dilakukan oleh Singapura dan Malaysia berhasil membentuk corporate governance yang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Jos Luhukay, Ketua Sub-Komite Corporate Governance, menilai kesuksesan konsolidasi BUMN di Singapura dan Malaysia disebabkan minimalnya campur tangan birokrasi dan politik. Kedua, negara membentuk lembaga pengelolaan kekayaan negara yang setara dengan Kementerian Keuangan.
Konsolidasi antarBUMN dilakukan pertama kali oleh Singapura pada 1974 dengan membentuk Temasek Holding, kemudian Malaysia membentuk Khazanah National Bhd pada 1993.
"Konsolidasi [Malaysia] diteruskan ke bawah dengan melakukan likuidasi, merger, dan akuisisi internal seperti diputuskan memiliki satu bank saja, CIMB, sisanya dilikuidasi," ucapnya, dalam Seminar Center of Reform on Economic (CORE) dengan tema Sinergi BUMN Menjawab dan Peluang MEA, di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Kapitalisasi BUMN di Singapura mencapai lebih dari 40% di Bursa Efek Singapura dan program privatisasi BUMN cukup gencar dilakukan.
Dia meyakini holding company yang besar dapat berhasil dengan dipimpin langsung oleh pimpinan tertinggi negara. Holding company juga memiliki balance sheet yang besar sehingga bisa berekspansi ke negara-negara lain.
"Langkah ini hanya akan berhasil dengan dipimpin langsung oleh puncak pimpinan negara dengan struktur politik yang kuat," katanya.