Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan perusahaan negara lebih dekat dengan rakyat, selain menjadi agen pembangunan. Ke depan, BUMN akan melakukan banyak program di area lingkungan sekitarnya untuk memberdayakan masyarakat.
"Saya ingin tingkatkan BUMN sebagai agen pembangunan dan BUMN milik rakyat. Kita harus meningkatkan rasa empati dari BUMN untuk bagaimana turut melakukan program-program di area lingkungan mereka untuk kebaikan masyarakat," jelasnya dalam Seminar Center of Reform on Economic (CORE) dengan tema Sinergi BUMN Menjawab dan Peluang MEA, di Jakarta, Senin (1/2/2016).
BUMN juga diharapkan mampu memiliki daya saing di Masyarakat Ekonomi Asean mengingat potensi Indonesia yang besar karena didukung oleh jumlah penduduk, sumber daya alam, dan pasar.
Namun, dia mengaku Indonesia masih berjuang untuk memeratakan pembangunan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan serta pengangguran. Hal itu bisa diatasi dengan sinergitas BUMN.
Dia menyatakan kualitas dan produktivitas SDM berdasarkan Human Development Index (HDI) masih di bawah rata-rata dengan berada di urutan 121 dari 186 negara. Sementara, angkatan kerja produktif mencapai 40,8% dari populasi akan terus naik hingga 2030.
Saat ini, total aset 118 BUMN mencapai Rp5.395 triliun pada 2015 atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp4.580 triliun. Proyek BUMN sepanjang tahun lalu juga telah menyerap 184.179 orang tenaga kerja.
"Mimpi BUMN adalah menciptakan nilai tambah. Dalam jangka panjang, kita menekankan BUMN sebagai agen pembangunan," ujarnya.
