Bisnis.com, BANDUNG—PT Dirgantara Indonesia (Persero) menargetkan dapat memproduksi pesawat N219 sebanyak 24 buah per tahun setidaknya dalam beberapa tahun ke depan.
Kepala Divisi Rekayasa Manufaktur Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) Mukhamad Robiawan menuturkan saat ini pesawat N219 masih dalam proses sertifikasi dan akan mulai diproduksi komersial pada 2017. Rencananya, tahun depan perseroan bakal memproduksi tiga buah pesawat.
“Butuh empat tahun untuk learning curve bisa sampai 24 [pesawat],” ujarnya di sela-sela penerimaan jig dan tool N219, Jumat (29/1/2016).
Menurut Mukhamad, sudah ada beberapa maskapai lokal yang tertarik untuk memesan N219.
Terkait produksi pesawat hasil kolaborasi PT DI dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) ini, perseroan mulai menerima jig dan tool yang menjadi alat bantu untuk pembuatan beberapa bagian pesawat. Dengan jig dan tool, pembuatan bagian pesawat menjadi presisi dan lebih efisien.
Hari ini, PT DI menerima tiga jig dari dua subkontraktor yaitu PT TEHA dan PT Mulia Bangun Sentosa (MBS). Secara keseluruhan, perseroan memesan 30 hingga 40 buah jig sedangkan sisanya dikerjakan sendiri oleh perseroan.
"Nilai kontrak jig antara Rp200 juta sampai Rp400 juta,” sebut Robiawan. Seluruh jig dijadwalkan selesai diterima pada Maret 2016.
Dia menerangkan pihaknya memang mengambil subkontraktor karena kapasitas perusahaan yang terbatas. Selain itu, PT DI memfokuskan diri di kompetensi inti.
“Saat ini, sekitar 60% yang disubkontrakkan karena 40% lainnya masih bisa kami kerjakan,” tukas Robiawan.