Bisnis.com, Jakarta- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai China masih kuat kendati negara dengan penduduk terbanyak itu hanya mencetak pertumbuhan ekonomi single digit sebesar 6,9% pada 2015.
Menurutnya, kuatnya China terlihat pada dominannya modal Negeri Panda di bank multilateral Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Seperti diketahui, China menyerahkan modal awal sebesar US$29,78 miliar dari total US$100 miliar modal awal pendirian bank itu.
Sementara modal yang ditanamkan Indonesia dalam AIIB adalah US$672,1 juta atau Rp 8,7 triliun yang dibayarkan dalam lima tahun. Indonesia menempati urutan pemodal terbesar ke-8 di AIIB.
Ekonomi China posisinya masih kuat. Pada pelucuran AIIB, modal yang disetor China dominan, jadi adaback updari China. Jadi, masih banyak peluang bagi China, katanya dalam Forum Mandiri Investasi di Jakarta, Rabu (27/1/2015).
Dia menuturkan China masih memiliki dana tapi tidak ada lokasi untuk berinvestasi. Selanjutnya, dia mengatakan Indonesia harus mampu menarik perhatian investor asal China.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan kenaikan realisasi investasi asalChinapada 2015 tercatat US$628,34 juta. China menempati urutan kesembilan sebagai negara yang mencatatkan realisasi tertinggi.
Di masa yang akan datang, China akan jadi nomor satu, sama dengan Amerika Serikat. Kita tetap butuh untuk menjaga relasi dengan kedua negara itu, ucapnya.