Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochammad Natsir mengatakan pemerintah akan meningkatkan pelayanan air bersih dengan menambah 10 juta sambungan dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Upaya tersebut dilakukan baik melalui jaringan pipa maupun non pipa.
Nasir menjelaskan, hingga saat ini baru 1,25 juta sambungan yang sudah terealisasi.
"Sepanjang tahun 2015 lalu, kami sudah melakukan pembangunan dan sudah terealisasi sebanyak 1,25 juta sambungan rumah," ujarnya.
Pembangunan tersebut, jelas Natsir, merupakan pekerjaan sambungan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Dalam target 2019, rencananya sebanyak 60% akan dilalui pipa dan sebanyak 40% bukan melalui jaringan pipa.
Untuk merealisasikannya, Nasir mengatakan harus ada penambahan cakupan pelayanan perpipaan yang awalnya hanya 20% menjadi 60%.
"Sebab itu memerlukan tambahan 27,7 juta sambungan rumah," ungkapnya.
Untuk meningkatkan keamanan air, lanjut Natsir, harus memenuhi kualitas , kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan.
"Di tahun 2015, untuk membangun 1,25 juta sambungan tersebut anggaran yang telah terserap adalah Rp 6,8 triliun. Total, dalam 5 tahun anggaran yang dialokasikan dalam APBN adalah sebesar Rp 33,9 triliun," jelas dia.