Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDAM/Ilustrasi
PDAM/Ilustrasi

Bisnis.com, MALANG - PDAM Kota Malang mengejar angka kehilangan air atau non-revenue water (NRW) turun menjadi 16% pada tahun ini.

Direktur Teknik PDAM Kota Malang Teguh Cahyono mengatakan sampai akhir 2015,  NRW perusahaan daerah tersebut sebenarnya sudah relatif kecil, yakni 18%, jauh lebih rendah bila dibandingkan  pada 2010 yang menembus angka 40% dari kapasitas produksi sebesar 1.300 liter/detik.

“Tapi kami terus berusaha menekan kehilangan air sehingga tidak ada pendapatan yang hilang menjaga tekanan air ke pelanggan menjadi semakin baik,” katanya di Malang, Jumat (22/1/2016).

Momentum untuk menurunkan NRW juga pas karena bersamaan dengan program capaian layanan 100% sampai akhir 2017.

Lewat program tersebut, maka ada penambahan-penambahan dan penggantian jaringan pipa distribusi sehingga dapat menekan angka kebocoran. Selain itu, program tersebut juga dapat meningkatkan tekanan air menjadi lebih baik.

Tahun ini, ada penambahan dan penggantian pipa distribusi sepanjang 25 km. Selain itu penambahan tandon menjadi 20 unit dari 12 unit sampai akhir 2015.

Kapasitas tandon meningkat menjadi mampu menampung air sebanyak 35.000 m³, jauh lebih besar bila dibandingkan sampai akhir 2015 yang mencapai 27.000 m³.

Penambahan tandon baru diperlukan untuk menampung air yang berhasil diselamatkan karena program pengurangan RNW. Dengan begitu, maka kebocoran bisa benar-benar ditekan menjadi lebih kecil.

Jika tidak ada penambahan tandon, maka air yang berhasil diselamatkan akan hilang lagi sehingga signifikansi dan urgensi dari program menjadi berkurang nilainya.

Program perpipaan dan pembangunan tandon tersebut menelan dana sekitar  Rp100 miliar yang berumber dari Ditjen Cipta Karya Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Jadi kami hanya menerima fisiknya setelah proyeknya rampung dikerjakan,” ujarnya.

Program lain, mengoptimalkan fungsi dari District Meter Area (DMA) yang berjumlah 155 area. Pengoptimalan DMA dilakukan dengan evaluasi-evaluasi mengenai keboran air dan sebab-sebabnya.

Karena itulah, perlu diperbanyak pemasangan pressure reducing valve (PRV), yakni alat alat untuk menaikkan dan menurunkan tekanan air secara otomatis. Melalui pemasangan alat tersebut, maka jika terjadi kebocoran air segera dapat diketahui lokasinya.

Selain itu, pemfungsian DMA secara optimal juga dapat mendeteksi kurangnya tekanan air pelanggan sehingga penangannya menjadi lebih cepat. Sebelum pelanggan melapor tekanan air lemah, petugas PDAM Kota Malang justru sudah bisa memperbaikinya sehingga permasalahan pelanggan bisa tercapai.

Jika program NRW berhasil, maka ketersediaan air baku lebih terjaga. Potensi sumber yang dikuasai PDAM Kota Malang mencapai 1.400 liter/detik, yang sudah digunakan 1.300 liter/detik.

Untuk pelanggan air baru akan dipasok lewat penghoptimalan 100 liter/detik selain mengoptimalkan penggunaan air dengan menekan kebocoran air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper