Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri farmasi diharapkan mempersiapkan diri dalam mengembangkan produk biosimilar, seiring dengan banyaknya produk berbasis biologis yang akan habis patennya dalam waktu dekat.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Alexander Sparringa mengatakan bahwa pengembangan industri farmasi ke depannya akan semakin mengarah ke produk-produk berbasis biologis, termasuk biosimilar dan vaksin.
“Tahun-tahun (ke depan) sudah mulai banyak produk yang patennya habis di dunia. Kalau tidak dikuasai, kita bisa rugi. Kurikulum di perguruan tinggi juga semestinya sudah diubah,” ujarnya pada Bisnis baru-baru ini.
Biosimilar ialah produk obat-obatan berbasis biologis yang dibuat mengikuti produk penemuan asli yang sudah habis masa patennya. Berbeda dengan produk obat-obatan generik berbasis kimia, Roy menjelaskan bahwa produk biosimilar dinilai sangat kompleks karena diproduksi di dalam sel serta besarnya molekul yang ada.
Hal tersebut tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih ketat agar produk tersebut dapat menyerupai produk aslinya. BPOM sendiri baru menyiapkan panduan pengembangan dan pengawasan produk-produk biosimilar.
“Panduannya sudah ada, baru sekitar sebulan yang lalu selesai. Ini penting supaya tidak ada kesalahan-kesalahan, termasuk dalam uji klinis. Jangan sampai belakangan ketahuan ada kesalahan dan harus ulang lagi,” jelasnya.