Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan konstruksi empat ruas tol yang menggunakan pinjaman China, yakni Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Manado—Bitung, Balikpapan—Samarinda, dan Solo-Kertosono dapat mencapai 20% pada tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengungkapkan saat ini konstruksi belum dimulai. Para kontraktor untuk masing-masing ruas baru melakukan persiapan seperti membangun camp dan memasukkan alat-alat berat.
“Kita baru bayar saja, pekerjaan lapangannya belum, tetapi alat-alat sudah di lapangan. Bikin camp dan macam-macam itu kan persiapannya hampir sebulan sendiri,” ujarnya, Jumat (15/1/2016)
Menurutnya, hingga kini pinjaman China yang telah cair sekitar Rp7 triliun, yang digunakan untuk membayar pekerjaan konstruksi pada tiga ruas yakni Cisumdawu, Samarinda-Balikpapan dan Solo-Kertosono. Sementara sisanya, sekitar Rp3 triliun untuk ruas Manado-Bitung belum dapat digunakan karena masalah administrasi.
“Senin yang saya janjikan dua ruas bisa cair ternyata hanya satu. Di Manado-Bitung itu nama perusahaannya berubah dari sebelumnya,” katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya kini tengah memanggil kontraktor yang bersangkutan untuk mengubah kembali nama perusahaan ke asal. Dengan demikian, pinjaman untuk ruas tersisa dapat dicairkan sesegera mungkin.