Secondary City
Menanggapi masalah urbanisasi yang kian meningkat, pemerintah berencana mengem-bangkan kota sedang dan kecil sebagai secondary city. Konsep pembangunan tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah yang kerap terjadi di kawasan perkotaan.
Hal menarik diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono yang menyatakan bahwa kini Indonesia memiliki banyak kota dengan penduduk lebih dari 1 juta orang. Kota-kota ini antara lain Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Karenanya, kebutuhan untuk membangun secondary city menjadi kian mendesak. “Tantangan mengelola kota besar itu adalah fasilitasnya, mulai dari transportasi publik, penyediaan air minum, sanitasi, dan perumahan. Empat hal itu yang harus disediakan kalau ingin menjadi kota yang nyaman,” ujarnya saat menghadiri acara bertajuk The Sixth Asia-Pasific Urban Forum (APUF 6), pada pertengahan Oktober lalu.
Basoeki meyakini pembangunan daerah pinggiran akan mampu mengurangi beban kota, mengingat sekitar 54% penduduk dunia kini tinggal diperkotaan, seperti tercantum dalam laporan World Urbaniztion Prospects yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan tersebut juga memperkirakan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan akan meningkat menjadi 66% pada 2050.