Bisnis.com, SEMARANG - Pembangunan pertanian di Jawa Tengah menunjukkan hasil positif seiring dengan keberhasilan pola tanam dan penggunaan varietas unggul di masing-masing daerah.
Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko mengatakan provinsi dengan penduduk 33,5 juta jiwa itu menjadi salah satu penyangga pangan nasional, terutama beras.
Artinya, Jateng memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan beras di daerah yang kekurangan. Selain beras, pihaknya masih terus menggenjot produktivitas komoditas pangan lainnya. Seperti jagung, kedelai, dan lainnya.
Produksi jagung, menurut Heru, memang masih terhitung kurang, tapi prospeknya bagus. Kurang dalam arti jagung tidak untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan orang saja, tapi juga bahan baku pakan ternak yang lebih dari 50% menggunakan jagung. Jadi semakin peternak kita maju, unggas kita maju, kebutuhan jagung makin tinggi.
“Untuk pertanian, Jateng bisa dikatakan paling unggul,” terang, Rabu (23/12/2015).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Tengah Whitono menambahkan sejumlah terobosan dari pejabat dan Gubernur Jateng untuk melakukan berbagai hal luar biasa dalam mendukung ketahanan pangan di provinsi ini.
Antara lain, melakukan peningkatan produktivitas melalui penggunaan varietas unggul dan sistem jajar legowo, optimalisasi luas panen melalui efisiensi budidaya dan pascapanen, perbaikan manajemen pertanian melalui gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GPPTT) dan pendampingan maupun penguatan kelembangaan tani, serta regulasi harga pangan melalui pengaturan tata niaga kedelai dan jaminan harga.
“Keberhasilan Gubernur dalam melakukan pembinaan di Jateng tidak lepas dari perannya selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah yang selalu terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung upaya pengelolaan pangan dan perbaikan gizi masyarakat,” terangnya.