Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi adanya minat investasi perusahaan produsen kimia dasar dari Korea Selatan senilai US$300 juta (setara Rp4,05 triliun dengan kurs Rp13.500 per dolar AS) di Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik petrokimia dengan kapasitas mencapai 160.000 ton.
"Saat ini mereka dalam tahap untuk mencari lokasi dengan kebutuhan tanah mencapai 20-25 hektare," sebut Franky terkait hasil kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan.
Franky menyampaikan dukungannya untuk mendorong minat tersebut segera ditingkatkan menjadi komitmen dan realisasi investasi untuk menambah capaian target realisasi investasi pada 2016 yang dipatok sebesar Rp594,85 triliun.
Ia mengatakan Kantor Perwakilan BKPM di Seoul dan Marketing Officer akan ditugaskan secara khusus untuk membantu perusahaan dalam melakukan proses perizinan hingga merealisasikan dan konstruksi perusahaan. Termasuk pula menjembatani komunikasi investor dengan mitra dan perwakilan di Indonesia.
"Perlu komunikasi dengan kawasan industri untuk mempermudah proses perizinan, dari sisi BKPM kami akan dukung dengan layanan izin investasi tiga jam," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan perusahaan telah melakukan kontak dengan perusahaan nasional yang juga bergerak di bidang industri kimia dasar.
"Utamanya adalah terkait ketersediaan bahan baku. Mereka juga menyampaikan bahwa mereka mengambil 'benchmark' (tolok ukur) dari Thailand di mana pemerintahnya menyiapkan spesifik area terkait petrokimia," tambah Franky.
Dalam kunjungan ke Seoul, BKPM menandatangani kerja sama dengan perbankan dan juga pertemuan bilateral dengan "Joint Commission Meeting". Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Dubes RI untuk Korea Selatan John Prasetio turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Berdasarkan data BKPM periode Januari-September 2015, Korea Selatan menempati peringkat empat dengan nilai investasi satu miliar dolar AS dengan 1.529 proyek.
Posisi negeri ginseng tersebut di bawah Singapura yang menempati posisi teratas dengan nilai US$3,55 miliar dengan 1.999 proyek, disusul Malaysia sebesar US$2,9 miliar dengan 600 proyek dan Jepang yang menduduki peringkat ketiga dengan jumlah investasi mencapai US$2,5 miliar dan 1.318 proyek.
Sedangkan di bawah Korsel yakni Belanda senilai US$908 juta dengan 301 proyek.
BKPM: Produsen Kimia Dasar Asal Korsel Bermintan Investasi Rp4,05 Triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi adanya minat investasi perusahaan produsen kimia dasar dari Korea Selatan senilai US$300 juta (setara Rp4,05 triliun dengan kurs Rp13.500 per dolar AS) di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Reksa Dana Campuran Kokoh Walau IHSG Mulai Goyang
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Tok! Bahlil Pastikan Pembatasan BBM Subsidi Batal 1 Oktober
6 menit yang lalu
Prabowo Mau Jual Hotel BUMN, Banyak Swasta Minat Ambil Alih?
35 menit yang lalu
5 Rekomendasi Pansus Haji: Revisi UU hingga Pemilihan Menag Kompeten
44 menit yang lalu