Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susi Pudjiastuti, Sektor Perikanan Lahan Potensial Pemasukan Negara

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menegaskan sektor perikanan jika dikelola dengan baik dan benar merupakan lahan yang potensial untuk pemasukan negara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti./Antara-Joko Sulistyo
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti./Antara-Joko Sulistyo

Bisnis.com, JAKARTA --  Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menegaskan sektor perikanan jika dikelola dengan baik dan benar merupakan lahan yang potensial untuk pemasukan negara.

"Ikan itu ibarat uang tunai dalam air, potensi ikan air kita mungkin 20 miliar dolar as atau sekitar Rp200 Triliun," kata Susi saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Meski begitu, lanjut Susi, kekayaan maritim dan potensi bahari tersebut belum mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia, terutama sebagai sumber devisa negara.

"Sayangnya kita belum mampu memanfaatkan potensi tersebut, yang saya tahu dari data kita saat ini dalam satu tahun ada beberapa perusahaan yang tangkapannya jika digabungkan bisa 3,5 juta ton, ini kan besar tapi sayang itu perusahaan asing dan ilegal," ujarnya.

Menurut Susi, nilai saat ini nilai ekspor ikan kita hanya sekitar 4 miliar dolar As, dan ini menurutnya angka yang kecil, pasalnya seharusnya bisa lebih dari itu.

Menurut dia, jika Indonesia mampu mengembangkan potensi tersebut, tentu nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects sangatlah besar.

"Sudah seyogyanya Indonesia menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penggerak utama pembangunan nasional ke depan. Tujuan tentu demi kemakmuran masyarakat dan negara," katanya menambahkan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper