Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri minuman menyatakan bahwa penarikan cukai untuk minuman berpemanis akan mengancam pasar dan daya saing industri lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo mengatakan bahwa daya saing industri minuman di Asean cukup seimbang. Dengan adanya penarikan cukai untuk minuman berpemanis, situasi industri minuman nasional akan berubah.
“Konsekuensinya, investasi sektor industri minuman jadi kurang menarik karena consumer base-nya akan lemah. Apalagi kita menghadapi MEA [Masyarakat Ekonomi Asean] yang membutuhkan daya saing industri yang kuat,” ujarnya, Selasa (15/12/2015).
Dia mengatakan bahwa sudah ada perusahaan asing yang berniat melakukan investasi di Indonesia, namun adanya wacana penarikan cukai tersebut dapat membuat investor mengkaji ulang rencana investasi. Selain itu, pelaku industri yang sudah ada seperti Coca-Cola yang berencana ekspansi hingga US$500 juta juga mengkhawatirkan prospek industri ke depannya.
“Tidak cuma perusahaan besar, seluruh pemain di industri ini juga berpikir ulang untuk investasi. Tahun lalu, investasi sektor minuman cukup tinggi. Sayang sekali kalau akhirnya Indonesia jadi tidak menarik, padahal kita bisa jadi basis produksi bagi Asean,” katanya.