Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Tantangan Ekonomi Indonesia Semakin Berat

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah-DIY menyatakan tantangan ekonomi Indonesia ke depan semakin berat seiring dengan pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG -- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah-DIY menyatakan tantangan ekonomi Indonesia ke depan semakin berat seiring dengan pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

"Pada MEA mendatang Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara di ASEAN," kata Kepala BI Kanwil V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir di Semarang, Jumat (11/12/2015).

Menurut dia, Indonesia tidak hanya harus bersaing untuk menguasai pasar luar negeri tetapi juga dalam negeri.

Untuk, katanya, di dalam negeri, Indonesia harus siap menghadapi masuknya industri dari negara lain.

"Tidak hanya harus menghadapi industri tetapi Indonesia juga harus menghadapi sumber daya asing yang nantinya akan masuk ke Indonesia," katanya.

Pihaknya berharap, jangan sampai Indonesia justru hanya menjadi penonton saat pelaksanaan MEA mendatang.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri jika Indonesia kalah bersaing maka hanya bisa menjadi penonton.

Menurut dia, salah satu hal yang menentukan Indonesia agar mampu bersaing dengan negara-negara lain di ASEAN, adalah menahan laju inflasi dalam negeri.

"Inflasi ini tergantung dari kondisi ekonomi dalam negeri. Untuk inflasi saat ini masih terpengaruh oleh pelemahan ekonomi yang terjadi sejak awal tahun 2015," katanya.

Menurut dia, meskipun pada triwulan IV kondisi ekonomi sudah mulai membaik, dampak pelemahan sebelumnya masih terasa.

Pihaknya memprediksi, untuk inflasi hingga akhir tahun ini diperkirakan di kisaran tiga persen, sedangkan untuk inflasi di bulan terakhir, yaitu Desember diperkirakan 0,3-0,4 persen.

"Mudah-mudahan inflasi dapat terkendali agar memberikan dampak baik bagi daya saing industri sekaligus daya beli pasar, khususnya dalam negeri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper