Bisnis.com,JAKARTA - Laporan terbaru dari Justjobs Network, sebuah lembaga internasional dan Perkumpulan Prakarsa dan Pusat Penelitian Sosial Akatiga, menyatakan Indonesia sebagai pasar terbesar di Asean, dapat menggunakan integrasi Asean untuk menciptakan lebih banyak tenaga kerja dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Berdasarkan fakta, populasi kaum muda yang sedang berkembang di Indonesia disebut menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi di Asean, yaitu 22%.
Laporan ini menunjukkan integrasi ekonomi Asean menyajikan tantangan serta peluang bagi Indonesia untuk menciptakan pekerjaan bagi orang muda dan menyadari bonus demografi yang terjadi.
Gregory Randolph, Wakil Direktur JusjJobs Network, mengatakan kelas menengah yang berkembang pesat di Asean akan menciptakan pasar baru bagi barang dan jasa dari Indonesia. Perkembangan tersebut akan menyebabkan peningkatan konsumsi dan perdagangan regional.
"Hal ini dapat menguntungkan bagi sektor-sektor yang menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia, namun hanya jika para pemimpin negara segera mengambil langkah untuk melengkapi bisnis dan tenaga kerja dengan pengetahuan, pembiayaan, dan teknologi untuk bersaing," kata Gregory melalui keterangan resmi, Kamis (11/12/2015).
Gregory menambahkan peningkatan peluang akan meningkatkan persaingan karena Indonesia harus menghadapi negara-negara lain di Asean.
Di sisi lain, laporan ini juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak mungkin dapat memperoleh keuntungan besar, kecuali mengikis persaingan yang menghambat sektor manufaktur berkembang, termasuk industri penting, seperti pengolahan makanan, di mana Negara lain di Asean merupakan pemain kuat.
Setyo Budiantoro, Senior Researcher, Perkumpulan Prakarsa, mengatakan sektor manufaktur sangat penting dalam penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda Indonesia. Namun sayangnya, sektor ini mengalami penurunan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.