Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Kejar Target Produksi Padi 12 Juta Ton

Target produksi padi Jawa Barat tahun ini tetap dipertahankan 12,068 juta ton dengan luas tanam padi 2,022 juta hektare sekalipun kemarau panjang sempat menghadang sepanjang 2015.

Bisnis.com, BANDUNG--Target produksi padi Jawa Barat tahun ini tetap dipertahankan 12,068 juta ton dengan luas tanam padi 2,022 juta hektare sekalipun kemarau panjang sempat menghadang sepanjang 2015.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku pihaknya menggencarkan sejumlah gerakan untuk menekan potensi penurunan produksi padi akibat kemarau panjang pada tahun ini.

Kemarau panjang menyebabkan sawah kekeringan 122.000 hektare (ha) dan puso 49.000 ha, sehingga produksi padi Jabar sempat diprediksi turun.

"Tahun ini, kami gencarkan kegiatan seperti Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) dengan fasilitas bantuan sarana produksi," katanya, Senin (7/12/2015).

Selain itu, diterapkan sistem tanam jajar legowo dan pertemuan kelompok pada seluruh areal program sebagai instrumen stimulan disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan, dan pemantauan oleh berbagai pihak.

Program tersebut, membuat lahan sawah di Jabar ditanami padi dengan intensitas pertanaman (IP) sebesar 2,15 kali, tertinggi dibanding nasional sebesar 1,7 kali setiap tahunnya.

Di sisi lain, produktivitas padi Jawa Barat dapat meningkat sebesar 5,9 ton/ha atau di atas produktivitas nasional sebesar 5,1 ton/ha, sehingga Jawa Barat tetap menjadi kontributor padi nasional hingga 17%.
 
"Luas panen tetap ditargetkan 1,94 juta ha dengan produktivitas 62 ton gabah kering/ha. hal itu, karena program intensifikasi dan dukungan masuknya musim hujan dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari 2016 versi BMKG.

Heryawan meambahkan, gerakan tanam serentak yang didukung TNI dan Polri, bertujuan mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan swasembada pangan.

"Tanam serentak ini punya fungsi yang baik, pertama mudah untuk mengukur berapa padi yang ditanam dan padi yang akan dipanen. Kedua, mudah mengantisipasi hama penggangu tanaman."

Gubernur pun menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang memperketat impor beras hanya melalui Bulog, sehingga Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Untuk itu, Gubernur meminta para petani dan seluruh pemangku kepentingan agar bisa mempertahankan dan memelihara lahan pertanian yang ada saat ini.

Pihaknya juga berharap kesejahteraan hidup para petani harus diperhatikan dan ditingkatkan. "Petani harus dibela terus menerus dan harus dirumuskan kesejahteraan bagi para petani," kata Aher.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper