Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana meminta estimasi Bank Dunia terhadap dana reklamasi atas lebih dari 10.000 lubang bekas tambang pada sedikitnya enam wilayah di Tanah Air.
Staf Khusus Menteri LHK Hanni Adiati mengatakan terdapat lebih dari 10.000 lubang tambang dari sedikitnya enam wilayah di Indonesia. Mereka adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan yang didominasi oleh batu bara, sedangkan tambang emas ada di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Maluku.
Dia menegaskan Grup Bank Dunia sudah mengestimasi kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Tanah Air pada tahun ini, yakni sekitar US$15 miliar. Oleh karena itu, paparnya, pihaknya berencana meminta estimasi dana reklamasi terhadap puluhan ribu lubang tambang itu.
"Kami akan meminta Grup Bank Dunia melakukan itu, karena mereka sudah melakukannya pada kebakaran hutan," kata Hanni di sela-sela Rapat Kerja Nasional Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Senin (7/12/2015).
Dia menuturkan selama ini dana jaminan reklamasi ada di level Kabupaten, namun hingga kini tidak digunakan untuk memulihkan lahan bekas tambang tersebut. Selain KLHK, papar Hanni, Kementerian ESDM juga akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di level perusahaan skala besar yang hanya sekitar 400 lubang tambang.
Tak hanya itu, KLHK juga meminta audit dilakukan di level kabupaten oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di daerah. Dia menuturkan selain administrasi, tim audit juga harus melakukan pengecekan di lapangan mengenai hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel