Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Hartono
Budi Hartono

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha rokok dan perbankan Budi dan Michael Hartono masih berada di peringkat pertama orang terkaya Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut senilai US$15,4 miliar walaupun nilai tukar rupiah sedang melemah.

Selama dua tahun terakhir kekayaan sejumlah orang terkaya di Indonesia menurun akibat melemahnya nilai tukar rupiah serta menurunnya harga minyak sawit dan batu bara, demikian penjelasan Penasihat Redaksi Forbes, Justin Doebele, yang diterima, Jumat (4/12/2015).

Berdasarkan daftar orang terkaya versi Forbes, total 50 orang terkaya di Indonesia mengalami penurunan sebesar 9% atau sekitar US$9 miliar.

"Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia dan penurunan nilai kekayaan dari orang terkaya di Indonesia mencerminkan realitas yang terjadi," ujar Justin Doebele.

Orang-orang terkaya lainnya di Indonesia antara lain pengusaha rokok Susilo Wonowidjojo dengan nilai kekayaan sebesar US$5,5 miliar, Anthoni Salim dengan kekayaan sebesar US$5,4 miliar.

Salim Grup telah membeli 34% saham di perusahaan pengelolaan gula Filipina, Roxas Holdings Inc serta Goodman Fielder sebesar US$1 miliar.

Enam pebisinis yang kehilangan status sebagai miliarder antara lain, Edwin Soeryadjaya memiliki 60% saham di perusahaan publik Saratoga Investama Soedaya yang bergerak di bidang investasi batu bara, minyak dan gas serta kelapa sawit dengan kekayaan US$930 juta.

Sementara itu, Sukanto Tanoto memiliki kekayaan senilai US$880 juta.

Terdapat dua orang kaya baru tahun ini, yaitu Osbert Lyman dari Grup Lyman, berada di peringkat 43 dengan kekayaan US$600 juta dan Iwan Lukmianto pemimpin Grup Sritex, perusahaan tekstil terpadu terbesar se-Asia Tenggara yang berada di peringkat 45 dengan kekayaan US$540 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper