Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Unilever di Sei Mangke Senilai Rp2 Triliun Diresmikan

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) meresmikan anak usaha baru yakni PT Unilever Oleochemical Indonesia, yang dibangun dengan nilai Rp2 triliun sebagai komitmen berinvestasi dalam pengadaan minyak kelapa sawit.

Bisnis.com, MEDAN--PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) meresmikan anak usaha baru yakni PT Unilever Oleochemical Indonesia, yang dibangun dengan nilai Rp2 triliun sebagai komitmen berinvestasi dalam pengadaan minyak kelapa sawit.

Adapun anak perusahaan Unilever NV diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Chief Executive Officer Unilever, sekaligus menjadi investor pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Simalungun, Sumatra Utara.

Chief Executive Officer Unilever Paul Polman menuturkan bahwa Unilever memiliki visi menumbuhkan bisnis dua kali lipat serta mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.

Walakin, visi tersebut dituangkan dalam strategi yang disebut Unilever Sustainable Living Plan (USLP), dengan tiga fokus utama, yakni peningkatan kesehatan dan hygiene masyarakat, pengurangan dampak lingkungan antara lain dengan memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber yang berkelanjutan, serta peningkatan penghidupan masyarakat di sepanjang rantai nilai perusahaan.

"Pembangunan pabrik oleochemical ini merupakan tonggak penting bagi Unilever dalam mencapai mencapai target kami di 2020 yakni menggunakan 100% minyak kelapa sawit dari sumber yang bersertifikasi dan dapat ditelusuri,” tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/11/2015).

Adapun Unilever Oleochemical Indonesia memiliki kapasitas untuk mengolah hingga 200.000 ton per tahun bahan dasar kelapa sawit atau crude palm kernel oil (CPKO) menjadi fatty acid, glicerine dan soap noodle untuk nantinya digunakan dalam pembuatan produk-produk konsumen terutama sabun, shampo dan detergen. Perusahaan menargetkan sebanyak 85% dari produk tersebut akan diekspor.

Paul optimis bahwa kehadiran pabrik tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah menumbuhkan perekonomian di luar Jawa serta mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah di kawasan tersebut. Menurutnya, kehadiran perusahaan akan membuka lapangan kerja bagi para petani kecil untuk menjadi pemasok Unilever, mendukung peningkatan produktivitas perkebunan dan meningkatkan pendapatan penduduk setempat.

Sejak pembangunan awal, UOI telah menyerap 600 tenaga kerja langsung dan 2.000 tenaga kerja tidak langsung. UOI bekerjasama dengan PTPN III dan IDH untuk membantu para petani kecil meningkatkan hasil panen dan peningkatan pendapatan dari penanaman sawit.

UOI merupakan perusahaan yang banyak mengunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku di dalam produk-produknya, sehingga perusahaan terdorong untuk membantu terjadinya transformasi di industri minyak kelapa sawit.

Paul mengatakan bahwa pihaknya bertekad untuk menggalang dukungan para pelaku industri untuk secara kolektif berkomitmen untuk mempraktekkan sustainable supply chain. Pada 2020, katanya, akan ada transformasi besar dimana seluruh pelaku industri minyak sawit di dunia akan bergerak ke arah 100% minyak sawit yang sustainable.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper