Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) terus mengawal upaya penyehatan PDAM yang dilakukan pemerintah guna meningkatkan kapasitas BUMD itu sehingga tercapai target 100% akses air minum layak pada 2019.
Perpamsi mencatat sejauh ini baru 107 PDAM yang mengalami pemutihan utang senilai total Rp1,3 triliun.
Ketua Umum Perpamsi Rudie Kusmayadi mengungkapkan setidaknya terdapat 165 PDAM yang dinyatakan tidak sehat secara finansial, dengan nilai utang total mencapai Rp4,7 triliun.
Dari jumlah tersebut, pemerintah telah melakukan dua tahapan upaya penyehatan. Pertama, senilai Rp600 miliar untuk 35 PDAM. Kedua, senilai Rp700 miliar untuk 60 PDAM yang prosesnya masih berlangsung hingga kini.
“Dulu 35 PDAM yang tahap pertama itu [utang] nonpokok yang dibebaskan. Nah yang sekarang dikasih waktu 1 tahun untuk melunasi pokoknya. Kalau pokok lunas, bunga kemudian administrasi dibebaskan semua,” ujarnya seusai menghadiri acara Center of Excellence, Selasa (17/11/2015).
Dana penyehatan tersebut berasal dari kas pemerintah daerah. Kebanyakan, dana penyehatan ini berasal dari pinjaman luar negeri yang didapat pemerintah pusat dan diberikan kepada pemda dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur, termasuk penyehatan PDAM.
Selanjutnya, masih ada 28 PDAM yang menunggu gilirannya untuk disehatkan. Menurutnya, upaya ini akan terus dilakukan seiring dengan target pemerintah untuk menyehatkan keuangan seluruh PDAM pada 2019.
Dengan demikian, dia juga optimistis dapat mencapai target 10 juta sambungan pipa baru pada 2019. Pasalnya, kini telah ada mekanisme pembagian tugas antara pemerintah pusat dan PDAM untuk membangun saluran distribusi air. Selain itu, dia menilai beberapa PDAM yang kuat secara finansial dapat berkontribusi besar untuk meningkatkan jumlah sambungan baru.
“Tugas saya sebagai asosiasi kan mempersiapkan teman-teman PDAM supaya siap mencapai 10 juta sambungan baru. Barangkali nanti akan ada pembagian di antara PDAM sehingga yang paling kuat bisa berkontribusi, seperti Surabaya, Banjarmasin, Bandung, Lampung,” ujarnya.