Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Ziarah: Pemerintah Targetkan 18 Juta Peziarah Kunjungi Indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan ziarah di Indonesia mencapai 18 juta orang dalam lima tahun mendatang dan dapat menyumbang 30% dari total jenis kunjungan lain, seperti wisata alam, budaya dan belanja.
Warga masyarakat menziarahi makam Sunan Ampel./Antara
Warga masyarakat menziarahi makam Sunan Ampel./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia membidik kehadiran wisatawan peziarah dalam lima tahun ke depan guna menyumbang total kunjungan wisata ke dalam negeri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan ziarah di Indonesia mencapai 18 juta orang dalam lima tahun mendatang dan dapat menyumbang 30% dari total jenis kunjungan lain, seperti wisata alam, budaya dan belanja.

"Kunjungan wisata ziarah diharapkan mencapai 12 juta hingga akhir 2015 dan dalam lima tahun meningkat jadi 18 juta wisatawan," kata Arief Yahya usai memberikan sambutan dalam Seminar Penataan Wisata Ziarah di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Selain peningkatan secara kuantitas, Arief juga mengaharapkan kunjungan tersebut juga bernilai ekonomis bagi masyarakat melalui pengeluaran dana berwisata para turis.

"Kita harapkan spending (pengeluaran) dari kunjungan itu dapat mencapai kira-kira sembilan triliun rupiah," kata dia.

Menurut Arief, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan pariwisata melalui wisata ziarah maupun berbasis religi atau spiritualitas.

Arief menjelaskan Indonesia memiliki setelan alami sebagai tempat dengan makanan halal yang tersedia secara luas, seharusnya menjadi daya tarik bagi wisatawan negara-negara Islam atau berpenduduk Islam.

Namun, berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Singapura dan Thailand dalam jumlah kunjungan wisatawan Muslim di Asean.

"Maaf saja, tapi Masalahnya jelas, kita kalah dalam hal profesionalitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan. Bagaimana pun, bukan masalah Islam atau tidak Islam, tapi jika pelayanan kita buruk, tidak akan ada yang mau berkunjung," kata dia.

Selain itu, Arief juga menyebutkan kondisi lingkungan di sekitar tempat wisata di Indonesia yang tidak dikelola dengan baik, padahal Islam menegaskan kebersihan sebagian dari iman.

"Tetapi di tempat-tempat wisata kita, masih ada yang mushalanya kotor, di pojokan ada sampah dan sajadahnya bau apek," kata dia.

Arief mengungkapkan bahwa berdasarkan Indeks Kompetensi Pariwisata UNWTO, tingkat sanitasi atau kebersihan di Indonesia berada di peringkat seratus terbawah.

"Ini suatu ironi," kata dia.

Oleh karena itu, Arief mengatakan Kementerian Pariwisata akan mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar bagi setiap daerah untuk menunjang peningkatan fasilitas sanitasi tempat-tempat wisata berbasis religi atau spiritualitas.

"Kami berharap dana tersebut bisa digunakan untuk membangun atau memperbaiki toilet, sarana ibadah, dan peningkatan sumber daya manusia," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper