Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUMPUT LAUT: 60% Produksi Diproyeksikan dari Indonesia Timur pada 2019

Kawasan Indonesia bagian timur diharapkan bisa menyumbang produksi rumput laut sebesar 60% dari total target produksi sebesar 19,5 juta ton pada 2019.
Petani menjemur rumput laut, di Desa Pitu Singgu, Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3/2015)./Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Petani menjemur rumput laut, di Desa Pitu Singgu, Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3/2015)./Antara/Sahrul Manda Tikupadang

Bisnis.com, MAKASSAR - Kawasan Indonesia bagian timur diharapkan bisa menyumbang produksi rumput laut sebesar 60% dari total target produksi sebesar 19,5 juta ton pada 2019.

Target produksi rumput laut sebesar 19,5 juta ton pada 2019 ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). ‎Pada tahun lalu, capaian produksi rumput laut tercatat 10,23 juta ton.

Menanggapi penetapan target tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (Astruli) Arman Arfah menyatakan untuk mencapai target tersebut bukanlah hal yang mudah.

Dibutuhkan adanya kerja sama dari berbagai stakeholder terkait yaitu petani, pelaku usaha, pemerintah daerah dan pemerintah ‎pusat.

"Rumput laut merupakan komoditas unggulan bagi sebagian besar daerah di Kawasan Timur Indonesia, dan kita berharap kawasan ini bisa berkontribusi sebesar 60% dari total target produksi pada 2019," kata Arman disela-sela pagelaran The 3rd Indonesia Seaweed Forum di Makassar, Kamis (12/11/2015).

Lebih lanjut, dia menuturkan peningkatan produksi rumput laut sebaiknya dibarengi dengan kapasitas industri pengolahan rumput laut.

Menurutnya, saat ini penyerapan maksimal komoditas rumput laut kering untuk pasar di dalam negeri hanya mencapai 120.000 ton.

Dia menjelaskan pelaku usaha saat ini mengalami berbagai kendala dalam meningkatkan kapasitas pengolahan seperti masalah keterbatasan modal, dan teknologi yang kurang memadai.

"Seharusnya pelaku industri pengolahan rumput laut diberikan insentif untuk lebih mendorong penyerapan pengolahan rumput laut."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper