Bisnis.com, TEMANGGUNG --- Hasil panen tembakau para petani di Temanggung, Jawa Tengah pada masa panen 2015 tidak maksimal, karena saat pertumbuhan kekurangan air, kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Agus Parmuji.
"Sejak awal tanam tembakau bulan April lalu hampir tidak ada hujan, sehingga pupuk tidak bisa terserap secara maksimal membuat pertumbuhan tanaman juga tidak maksimal," kata Agus, di Temanggung, Selasa (10/11/2015).
Ia menyebutkan pada kondisi normal setiap tanaman tembakau seharusnya memiliki daun sekitar 20 lembar, namun pada masa tanam tahun ini hanya sekitar 12 hingga 14 lembar, sehingga produksi tembakau turun.
"Tahun ini sebenarnya musimnya bagus untuk tanaman tembakau, tetapi pada waktu pertumbuhan tembakau seharusnya perlu air, tetapi karena tidak ada hujan mulai April 2015 sehingga pupuk yang ada tidak bisa terserap," katanya pula.
Dia menyatakan, biasanya satu hektare lahan tembakau bisa menghasilkan delapan hingga sembilan kuintal tembakau kering, kini hanya menghasilkan 5,5 hingga enam kuintal.
Padahal menurutnya, harga tembakau tahun ini memang bagus, tetapi karena produksinya tidak maksimal maka petani cenderung merugi.
"Kondisi tersebut bisa lebih parah lagi jika petani tidak dapat menjaga kemurnian tembakau Temanggung karena akan ditolak oleh pabrikan," kata dia.
Menurut dia, pada panen tembakau kali ini bisa balik modal sudah bersyukur, mengingat meskipun harga bagus tetapi produksi turun.
Petani tembakau yang juga mantan Kepala Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung, Subakir membenarkan harga tembakau tahun ini bagus karena kualitas tembakau juga bagus.
Bahkan, katanya harga tembakau Srintil bisa mencapai Rp1 juta per kilogram, namun harga tembakau tertinggi tersebut hanya dinikmati oleh beberapa orang petani saja, karena tidak semua lahan tembakau menghasilkan tembakau Srintil.
Hasil Panen Tembakau Petani Tidak Maksimal
Hasil panen tembakau para petani di Temanggung, Jawa Tengah pada masa panen 2015 tidak maksimal, karena saat pertumbuhan kekurangan air, kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Agus Parmuji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Minim Katalis BBRI, Lepas atau Tahan?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
PUPR Targetkan Proyek Tanggul Pantai Jakarta Rampung 2025
28 menit yang lalu